EKONOMI BISNISHEADLINESNASIONAL

Di Balik Riuh Balapan, Warga Mandalika Nikmati “Berkah Tahunan”

×

Di Balik Riuh Balapan, Warga Mandalika Nikmati “Berkah Tahunan”

Sebarkan artikel ini
mandalika
Pedagang di Area Sirkuit Mandalika (Foto: Istimewah)

Mandalika, Mediasulutgo.com —
Setiap kali MotoGP hadir, warga Lombok Tengah menyebutnya sebagai “musim panen”. Bukan panen padi, melainkan panen rezeki. Di pinggir-pinggir jalan menuju Sirkuit Mandalika, deretan tenda makanan, suvenir, hingga parkiran dadakan menjadi sumber penghasilan baru.

Siti Halimah (43), pedagang nasi campur asal Desa Kuta, mengaku penghasilannya naik lima kali lipat selama pekan MotoGP. “Biasanya sehari paling Rp300 ribu, sekarang bisa sampai Rp1,5 juta. Banyak bule dan penonton yang mampir makan di sini,” ujarnya tersenyum.

Pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan UMKM NTB juga membuka 300 stan resmi untuk pelaku usaha kecil. Produk lokal seperti kopi Lombok, madu hutan, dan kain tenun menjadi incaran utama wisatawan.

Tak hanya pedagang, anak-anak muda lokal juga mendapat peluang kerja. Mereka direkrut menjadi pemandu wisata, petugas kebersihan, hingga panitia pendukung ajang internasional tersebut.

“MotoGP memberi ruang kebanggaan bagi warga lokal. Mereka merasa menjadi bagian dari dunia,” ungkap Rahmat Arifin, peneliti pariwisata Universitas Mataram.

Namun, tak semua hal berjalan mulus. Harga sewa penginapan melonjak tajam, bahkan hingga tiga kali lipat. Pemerintah berjanji akan menertibkan praktik tersebut agar tak merugikan wisatawan.

“Kami tetap menjaga agar euforia ekonomi ini tidak merusak citra wisata NTB,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, H. Faozan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *