Deradikalisasi Sesungguhnya
Islam adalah agama Rahmatan lil ‘alamin berarti rahmat untuk seluruh alam. Bukan hanya sekadar agama yang pastinya mengajarkan kebaikan, kedamaian, dan kemaslahatan bagi selurut umat, tetapi juga sebagai jalan, penuntun, sekaligus arah bagaimana kita dalam menjalani kehidupan dunia. Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, apalagi perselisihan ataupun perpecahan.
Islam juga tidak mengajarkan yang namanya intoleran bahkan radikal. Sebagai muslim kita memahami adanya pondasi untuk kita meyakini Islam, yakni akidah.
Dengan akidah, kita memahami segala aturan yang Allah turunkan, mana yang menjadi perintah dan larangan-Nya. Dan jelas Islam melarang adanya kekerasan, ujaran kebencian, kebohongan, dan hal-hal semacam itu sebagaimana definisi intoleran, radikal, ataupun terorisme. Maka tentu, bahwa Islam bukanlah radikal, apalagi berpotensi melahirkan kader-kader radikalisme, sebagaimana kondisi yang saat ini banyak di framing kan pada Islam.
Mahasiswa adalah generasi yang mudah terpengaruh tapi harusnya tidak mudah diperbodoh. Terkhusus sebagai seorang muslim, yang meyakini Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin.
Harusnya sebagai mahasiswa muslim tidak mudah dipengaruhi bahkan diperbodoh dengan isu intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Mahasiswa haruslah menjadi generasi yang cerdas, mampu menyaring fakta serta tidak gampang meng-framingkan suatu isu yang seolah-olah menyudutkan Islam agama kita sendiri.
Menangkal adanya intoleransi, radikalisme, dan terorisme adalah dengan menguatkan akidah. Memahami Islam dengan benar dan kaffah (secara menyeluruh bukan hanya setengah-setengah).
Untuk itu dalam menanggulangi ataupun mencegah adanya isu-isu atau paham-paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme adalah dengan memperkuat akidah melalui proses pemikiran yang menghantarkan kita memahami islam secara benar yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, bukan yang sebagaimana digambarkan oleh orang-orang yang salah mengartikan ajaran islam.(**)
#kampus #kampus