Penggencaran Upaya Menangkal Radikalisme
Pangdam Jaya Mayjen TNI Budiharto mengatakan bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam menangkal paham radikalisme adalah melalui pendidikan moderasi agama.
Mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin, menjaga tempat ibadah dari penyebar paham radikal, pembinaan bela negara, dan lainnya. Sementara itu Direktur Klinik Pancasila, Dr Dodi Susanto, mengungkapkan perlu mewaspadai serangan dari gerakan dan paham radikalisme dengan Penguatan Pancasila yang harus dijadikan sebagai ilmu pengetahuan agar terus berkembang dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa perguruan tinggi juga telah menggencarkan upaya dalam menangkal radikalisme dengan melaksanakan program kerja sama dengan BNPT (Badan Nasional Penaggulamgan Teorirsme) yang mengacu pada tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Semisal, mahasiswa disibukkan dengan kegiatan pengabdian atau disebut dengan KKN yang justru menghantarkan bukan pada pengembangan skill dan potensi sesuai dengan jurusannya, melainkan disibukkan dengan aktivitas yang membuat terkadang mahasiswa luput dari tugasnya menunut ilmu.
Sementara itu, saat ini Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Gorontalo akan menyiapkan riset untuk menangkal terorisme dan radikalisme di Provinsi Gorontalo, yang dalam hal ini masuk pada tujuan tridarma perguruan tinggi.
Tenaga Ahli Bidang Riset dan Pengabdian Masyarakat LLDIKTI XVI Suluttenggo menjelaskan hasil dari riset tersebut akan mengidentifikasi perkembangan paham intoleran dan mendiagnosis apa penyebabnya. Hasilnya nanti, diharapkan dapat mengidentifikasi berkembangnya paham intoleran, hingga mendiagnosis sumber penyebabnya.
Banyaknya upaya yang digencarkan merujuk pada tridarma perguruan tinggi yang dimana sudah banyak perguruan tinggi yang bekerja sama dengan BNPT dalam penanggulangan atau pencegahan isu dan paham intoleransi, radikalisme, dan teorirsme di dunia kampus.
Untuk itu pun, beberapa perguruan tinggi telah melaksanakan webinar-webinar dengan tema menangkal radikalisme atau deradikaslime. Hingga menggencarkan pemahaman agar kiranya mahasiswa terhindar dari paham-paham seperti ini, salah satunya dengan memberikan materi bahaya radikalisme terhadap mahasiswa-mahasiswa baru.
Padahal kalau lebih diamati lagi, justru saat ini pentingnya yang dipahamkam kepada para mahasiswa terkhusus mahasiswa baru adalah bahayanya korupsi, eksploitasi SDA dan SDM, LGBT, bahkan drama kasus pembunuhan salah seorang Brigadir Kepolisian. Yang dimana permasalahan-permasalahan semacam inilah yang genting dipahamkan, agar mahasiswa bisa terhindar dari sifat dan sikap korupsi mengambil hak orang lain, tidak menjadi bagian dari kelompok LGBT layaknya kaum Nabi Luth yang dilaknat oleh Allah.
Atau tinggal diam dengan keadaan negeri yang kaya akan kekayaan alam dan potensi-potensi generasinya, tapi justru terjajah dan malah dimanfaatkan oleh oknum-oknum korporat.
#Kampus