BOLMUT, mediasulutgo.com — Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Drs. Hi. Depri Pontoh Menutup secara resmi kegiatan Sosialisasi Pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Kegiatan yang digelar di Naulas Resort Desa Paku selatan, Kamis (10/11/2022) tersebut juga dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekda Bolmut Rachmat R. Pontoh, SH., M.Si., Ketua DWP Kab. Bolmut Drg. Firlia Mokoginta Mokoagow., Ketua II TP-PKK Bolmut Ny. Rinni Rachmat Pontoh dan Jajaran TP-PKK Bolmut, Para Pimpinan OPD, Serta Seluruh Sangadi Se-Kabupaten Bolmut.
Bupati Depri Pontoh dalam sambutannya menyampaikan, desa ramah perempuan dan peduli anak merupakan desa yang Meng-integrasikan perspektif gender dan hak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa.
“Dan ini dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan. Desa harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat khususnya perempuan dan anak.”ungkap Bupati
Dirinya mengajak seluruh pihak terutama para sangadi (Kades-red) untuk terus memperhatikan permasalahan perempuan dan anak.
“Mari kita tata desa kita agar supaya berbagai permasalahan perempuan dan anak. Saya percaya bapak ibu sangadi beserta para perangkat desa dan masyarakat desa mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi di desa.”ujar Depri Pontoh.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) Yani Lasama menjelaskan, kegiatan sosialisasi tersebut melibatkan sejumlah pihak
“Kami melakukan penandatanganan kerja sama dengan stakeholder yang kami libatkan beberapa lembaga, termasuk juga forum anak serta OPD terkait pencegahan perkawinan usia anak dan seluruh kepala desa. Kami tidak bisa melakukan ini sendiri sehingga diperlukan kolaborasi bersama sejumlah pihak”jelasnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan mengingat perkawinan usia anak di Kabupaten Bolmut terus meningkat. Dengan cara ini kata Yani diharapkan angka perkawinan usia anak di Kabupaten Bolmut bisa ditekan.
“Strategi ini kami lakukan mengingat angka perkawinan anak dimana tahun 2021 itu berada di 37.9 persen. Sementara target nasional itu dia harus diangka 8.74 persen. Sehingga strategi yang pemerintah daerah lakukan ini merupakan langkah yang optimal untuk penurunan angka perkawinan usia anak termasuk juga angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.”ujarnya.
Dirinya berharap peran serta semua pihak terutama masyarakat bisa menekan angka perkawinan usia anak.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh suport terutama dari masyarakat semua yang ada di kabupaten Bolmut terutama orang tua, anak juga sebagai pelopor dan pelapor didalam mensuport seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Bolmut bagimanan supaya pemenuhan hak-hak anak itu bisa tercapai dan pencegahan perkawinan usia anak ini bisa dilaksanakan.”tuturnya.(*)