Scroll keatas untuk lihat konten
HEADLINESGORONTALOOPINI

Dedikasi Prof. Nelson untuk Gorontalo, Ujian Politik dan “Sisi Manusiawi” Sang Deklarator

×

Dedikasi Prof. Nelson untuk Gorontalo, Ujian Politik dan “Sisi Manusiawi” Sang Deklarator

Sebarkan artikel ini

Kekuatan lainnya kesabaran sang ibunda tercinta  yang seorang  pensiunan guru dan  saat ini sudah berusia sepuh 83 tahun. Melihat anak sulungnya yang  tidak hanya dianiaya dan didzalimi, tapi juga harkat dan martabat keluarga besarnya tengah diusik, tentu sebagai seorang yang sudah sepuh, tidak bisa berbuat apa-apa  selain bermunajat ke haribaan Sang Maha Pencipta Allah SWT.

Nelson saat ini tengah terdzolimi secara politik, ibarat ia memiliki sepuluh kebaikan, prestasi dan dedikasi, namun itu tidak cukup bagi   segelintir orang yang justru terus mengobok-obok “satu  kesalahan” manusiawinya. Sementara  di sisi yang lain, segelintir orang itu seakan  menempatkan diri mereka suci, tdak punya skandal, tidak memiliki dosa dan aib.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Bahkan, mereka seolah-olah telah kehilangan nurani kemanusiaannya, untuk sekadar berpikir dan mempertimbangkan,  bagaimana perasaan,  kondisi psikologi, mentalitas dan harkat martabat  istri sah Nelson Pomalingo yang justru menjadi korban perempuan “Pelakor”, bagaimana perasaan dan psikologi  anak-anak,  cucu-cucunya yang masih kecil, para kemenakan, paman dan tante-tantenya, keluarga besarnya, bahkan “secuil belas kasih” untuk menjaga kecamuk emosi sang ibunda tercinta Nelson Pomalingo yang sudah sepuh, sama sekali sudah tak terbersit dari lubuk hati kecil mereka yang lebih senang membela “perempuan Pelakor”hanya  demi kepentingan politik sesaat. (Bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *