Limboto|Mediasulutgo.com- Bupati Gorontalo Sofyan Puhi mengatakan, tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu penuh makna yang penting dalam menyambut Lailatul Qadar.
tradisi malam pasang lampu dilakukan dalam rangka menyambut Lailatul Qadar, dan tradisi itu merupakan budaya Gorontalo yang sangat penting.
Hal ini disampaikan Bupati Sofyan Puhi saat perayaan tradisi tumbilotohe di Halaman rumah dinas Bupati Gorontalo, Rabu (26/3)
Pada kesempatan itu turut hadir Wakil Bupati Tonny S. Junus, Ketua DPRD Zulfikar Usira, Kapolres Gorontalo AKBP. Ki Ide Bagus Tri, S.IK, Ketua dan Wakil Ketua TPP PKK Kabupaten Gorontlao, Penjabat Sekda Kabupaten Gorontalo Mohamad Trizal Entengo, pimpinan OPD.
Terpantau tim Humas IKP, Kominfo Kabupaten Gorontalo, Dengan menggunakan obor, secara bergantian Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Penjabat Sekda dan Ketua dan wakil Ketua TP PKK menyalakan lampu botol yang dipasang di arkus depan rumah dinas Bupati Gorontlao.
Bupati Sofyan menjelaskan, untuk tahun ini tema yang diangkat adalah Green Tumbilotohe. “Kita menggairahkan kembali Tumbilotohe jaman dulu yakni tohe tutu, dimana ini menggunakan bahan bakar minyak kelapa,” paparnya.
Lebih lanjut Sofyan menjelaskan, Biasanya, Tumbilotohe dilakukan pada tiga malam terakhir sebelum Hari Raya Idulfitri. “Dulunya, lampu yang digunakan adalah lampu minyak dari botol kaca atau tempurung kelapa, tetapi sekarang banyak juga yang menggunakan lampu listrik dan LED,” jelasnya.
Tradisi ini kata Sofyan, memiliki makna spiritual dan sosial, sebagai bentuk rasa syukur serta untuk menerangi jalan bagi umat Muslim yang akan membayar zakat atau melakukan ibadah malam.
Selain pemasangan lampu, biasanya disejumlah titik kata Sofyan, perayaan ini juga sering diiringi dengan berbagai kegiatan budaya dan kuliner khas Gorontalo, seperti lomba memasang lampu, pertunjukan seni, hingga pasar malam