LIMBOTO, mediasulutgo.com — Dalam rangka menekan angka penyebaran covid-19 di lingkungan Kabupaten Gorontalo (Kabgor), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo membuat handsaniter dengan bahan dasar alkohol jenis cap tikus, yang kemudian diberi nama NDP 912.
Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo, Sumanti Maku mengatakan, bahwa nama ini diambil dari cara terciptanya handsanitizer itu sendiri. Angka 9 melambangkan banyaknya bahan yang dipakai dalam pembuatan handsanitizer. Kemudian kesembilan bahan tersebut disatukan dalam satu sistem perakitan yang sama, dan terakhir dilakukan dua kali percobaan.
Sumanti juga mengungkapkan, bahwa kesembilan bahan pembuatan handsanitizer itu diperoleh dari Litbang dan Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo.
“Handsanitizer itu sebelumnya sebagian perangkatnya dikelola oleh Litbang, kemudian ditambah oleh Dinas Pertanian, setelah kita coba rakit kembali, ternyata ada 9 komponen. 9 komponen itu 6 dari Dinas Pertanian dan 3 dari Litbang” ungkap Sumanti saat diwawancarai di Kantor BPBD Kabupaten Gorontalo sore tadi. Kamis (23/07/2020)
Handsanitizer dengan nama NDP 912 ini, kata Sumanti, sudah diserahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dilakukan pengujian, dan setelah BPOM mengeluarkan sertifikasinya maka bisa digunakan secara masal oleh masyarakat.
Nantinya handsanitizer ini akan dibagikan secara gratis kepada seluruh masyarakat agar tingkat penyebaran covid-19 bisa diminimalisir.
Selain itu, untuk waktu produksinya sendiri memakan waktu yang tidak terlalu lama. Dalam waktu satu jam, alat produksinya dapat menghasilkan 60 botol dengan takaran setiap botol 60ml.
“Ini nantinya akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Waktunya pembuatannya juga tidak lama, setiap 1 jam bisa menghasilkan 60 botol. Dalam 1 botol itu isinya 60ml” terang Sumanti
Untuk bahan dasar pembuatan handsanitizer ini diperoleh dari Direktur Narkoba Polda Gorontalo, dan nantinya pihak BPBD akan menggunakan nira atau alkohol jenis lain untuk proses produksi kedepannya.
“Kita juga akan pakai nira sebagai bahan dasar, atau saguer, itu lebih bagus. Ini juga agar bisa menekan konsumsi masyarakat terhadap alkohol” pungkasnya. (Iyal)