Scroll keatas untuk lihat konten
HEADLINESGORONTALOGORONTALO UTARA

BPBD Gorut Siap Siaga Dalam Menangani Banjir di Daerah

×

BPBD Gorut Siap Siaga Dalam Menangani Banjir di Daerah

Sebarkan artikel ini

GORUT, mediasulutgo.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara (Gorut) Asri Ode Muisi, menegaskan saat ini pihak BPBD terus melakukan langkah cepat terkait penanganan banjir yang terjadi dibeberapa wilayah di Kabupaten Gorut.

Ia mengatakan, curah hujan tinggi mengakibatkan beberapa desa ikut terendam banjir, dengan ketinggian 50 centimeter hingga ketinggian dada orang dewasa terjadi pada sabtu (04/09/2021) kemarin.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Seperti di Kecamatan Tomilito, antara lain Desa Bulango Raya, Jembatan Merah, Milango, Bubode, dan Leyao. Sementara di Kecamatan Kwandang, meliputi Desa Posso, dan Desa Alata Karya. Untuk mengantisipasi hal itu, kami dari pihak BPBD selalu siap siaga, untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan,” kata Asri, Minggu (05/09/2021).

Untuk memastikan dan melakukan proses evakuasi terhadap warga yang terdampak akibat banjir kata Asri, pihak BPBD terus melakukan koordinais dengan tim baik ditingkat desa dan kecamatan.

“Kita sudah turunkan tim kelapangan. Bahkan dibantu oleh TNI-Polri, memastikan apakah dilakukan evakuasi atau tidak. Kami juga terus melakukan koordinasi dengan kecamatan dan desa,” kata Asri.

Iapun menyampaikan, jika sewaktu – waktu warga membutuhkan pertolongan proses evakuasi, maupun penyediaan fasilitas seperti perahu karet, maka pihak BPBD terua melakukan koordinasi dengan Tim, baik itu Basarnas, Dinsos serta TNI-Polri.

“Jika dibutukan evakuasi kami BPBD bersama tim siap. Pada saat itu, memang laporan dari tingkat desa hanya melaporkan kondisi saat itu, sehingga kami turun langsung. Kami menyayangkan soal beberapa keluhan warga yang menyatakan disaat mereka membutuhkan evakuasi, tapi terkendala dengan perahu karet. Padahal disisi lain, mereka tidak sampai ke permintaan itu,” jelasnya.

Terkait informasi evakuasi saat itu hanya terkendala dengan perahu karet kata Asri, hanya kesalahan dalam mikomunikasi, antara masyarakat, pemerintah desa dan kecamatan hingga pihak terkait.

“Memang kemarin itu dari kecamatan dan desa melaporkan soal banjir. Tapi tidak sampai kepada pertolongan proses evakuasi, seperti dibutuhkan perahu karet. Kalau diminta, yah kami siap, bahkan kita siaga terus,” tandasnya.(SMS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *