JAKARTA, mediasulutgo.com — Berbagai pro dan kontra bermunculan terhadap kalung ecualyptus yang katanya disebut sebagai antivirus corona. Hal tersebut dibantah oleh Kementrian Pertanian melalui Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), bahwa produk kalung ecualyptus berbahan dasar tanaman ecualyptus, bukan antivirus corona.
Seperti dilansir dari CNN Indonesia, Kepala Balitbangtan Kementan, Fadjry Djufry menjelaskan, bahwa kalung ecualyptus telah mendapat izin edar dari BPOM, akan tetapi tidak menyebutkan antivirus, melainkan sebagai jamu.
“Kami tidak ‘overclaim’, memang izin dari BPOM tidak menyebut antivirus di situ, sama seperti di ‘eucalyptus roll on’ ini tidak menyebut (antivirus). Izin edar ini sebagai jamu” Jelas Fadjry dikutip dari CNN Indonesia, jumat (10/07/2020).
Menurutnya, kalung ecualyptus dikategorikan sebagai produk jamu, karena penemuan ini belum melalui uji praklinis dan klinis.
Masih dari sumber yang sama, dijelaskan bahwa penemuan ini belum dapat dikatakan sebagai antivirus corona, tetap berdasarkan hasil uji labolatorium, bahwa produk ini dapat membunuh 80-100 persen virus influenza dan corona. (Iyal)
