LIMBOTO, mediasulutgo.com — Sebagai daerah yang dijadikan percontohan atau pilot projek dalam hal penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo berkomitmen untuk terus menurunkan angka stunting di daerah tersebut.
Dikatakan oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, bahwa saat ini penurunan angka stunting di Kabgor sangat signifikan. Tercatat angka stunting yang awalnya 32%, saat ini tinggal 10,2%.
“Alhamdulilah di Kabupaten Gorontalo, dari 32%, sekarang tinggal 10,2%. Maka dari itu hari ini kita berkomitmen untuk menurunkan angka stunting kita” ungkap Nelson usai memimpin rapat di Ruang Madani Kantor Bupati Gorontalo sore tadi. Senin (13/07/2020).
Bahkan, capaian penurunan angka stunting dari 32% hingga 10,2% tersebut, hanya dicapai dalam kurun waktu empat tahun.
Demi mempertahankan capaian tersebut, Nelson meminta kepada semua pihak agar dapat berpartisipasi dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Gorontalo. Sedangkan untuk setiap desa, ia meminta agar setiap ibu hamil dan anak-anak dapat diperhatikan dan diberikan pelayanan kesehatan terbaik.
“Desa catat berapa ibu hamil dan berapa jumlah anak-anak disana, berikan mereka pelayanan terbaik” tegas Nelson
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Cokro Katili mengatakan, bahwa sejak tahun 2018, Kabgor telah menjadi pilot projek oleh daerah besar yang ada di Indonesia, seperti Bandung, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
“Kabupaten Gorontalo ini telah menjadi pilot projek stunting sejak tahun 2018” kata Cokro
Mengingat ditahun 2020 ini banyak anggaran yang digeser, lanjut Cokro, pihaknya akan meminta anggaran untuk penanganan stunting di Kabgor agar bisa dinaikkan untuk mencapai tujuan penurunan stunting itu sendiri.
“Anggarannya memang untuk tahun depan akan kita naikkan untuk stunting ini. Ditahun 2020 ini tidak tercapai tujuan kita itu, karena memang anggaran dirasionalisasi” tutup Cokro. (Iyal)