Scroll keatas untuk lihat konten
HEADLINESOPINI

Akhiri Kenestapaan Palestina Dengan Solusi yang Tepat

×

Akhiri Kenestapaan Palestina Dengan Solusi yang Tepat

Sebarkan artikel ini

Penulis : Firayani | Mahasiswa

Nestapa palestina, kenestapaan kaum muslim

Dilansir dari (Kumparan. com) Rafah adalah benteng terakhir warga Gaza, Rafah yang awalnya dijadikan sebagai tempat pengungsian dan digadang-gadang menjadi zona humanitarian atau zona aman dari serangan Israel tetapi pada akhirnya Rafah tetap menjadi sasaran serangan kejam oleh tentara Israel, tank-tank terus menerus diluncurkan secara membabi buta pada tenda-tenda para pengungsi. Tidak ada lagi tempat aman bagi warga Palestina, termasuk anak-anak dan kaum perempuannya. Gaza menjadi kota mati, merata dengan tanah dan reruntuhan bangunan.

Inilah target nyata dari Zionis Yahudi yang sesungguhnya. Alih-alih serangan yang mereka lakukan adalah untuk memberantas Hamas. Faktanya, mereka ingin melenyapkankan selyah Gaza agar mereka bisa menguasainya dengan mudah, pun sudah tentu dengan cara yang amat keji yaitu menyerang warga sipil dan anak-anak.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Atas genosida yang dilakukan oleh Zionis Yahudi ini pun mendapat perhatian dari Masyarakat dunia. Dari berbagai belahan dunia telah merespons dengan aksi pro Palestina. Para mahasiswa dan akademisi turun ke jalan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina. Mulai dari AS, Eropa, hingga Asia. Mereka menyeru dan menuntut agar pemerintah dunia mengambil tindakan tegas untuk menghentikan operasi militer Zionis di Gaza.

Nestapa palestina, kenestapaan kaum muslim . Buka mata serta pikiran kita bahwa apa yang dilakukan oleh Zionis Yahudi tersebut sudah melebihi perilaku manusia. Bagi seorang muslim, berpihak pada Palestina adalah kewajiban dan tuntutan akidah Islam. Panggilan akidah ini harus menjadi pendorong bagi setiap muslim untuk menyuarakan dan membela Palestina.

Isu palestina serta solusi yang tepat

Dari gelombang aksi pembelaan untuk Palestina yang telah dilakukan oleh masyarakat dunia, ada beberapa sisi positif yang bagus kita jadikan peluang untuk membentuk kesadaran umat islam.

Pertama, Masalah Palestina adalah permasalahan dunia, yang darinya dapat kemudian menyatukan pemikiran serta perasaan kaum muslim. Kecuali bagi mereka yang hati-nya sudah mati sehingga tidak ada rasa kemanusiaan lagi. Pun bersatunya kaum muslim itu sudah merupakan suatu kewajiban dengan meletakkan aqidah islam, sebab bangkitnya peradaban serta kejayaan Islam hanya bisa dilakukan ketika adanya persatuan dalam akidah Islam.

Kedua, sudah 75 tahun berlalu Zionis Yahudi terus menjajah negeri palestina, dan tak satupun penguasa dari negeri muslim lainnya yang turut membantu dengan megirimkan tentara militernya untuk memerangi Zionis Yahudi. Tentu penyebabnya tidak lain sebab adanya sekat-sekat negara bangsa yang diciptakan oleh Nasionalisme. Nasionalisme jugalah yang membuat negara Khilafah Utsmaniah mudah dirongrong dan berpecah belah menjadi lebih dari 50 negeri muslim. Ikatan sukuisme, pan-islamisme, pan-arabisme, dan gerakan Turki muda yang digagas Mustafa Kemal sebagai agen Inggris, telah menginisiasi berdirinya negara sekuler Turki hingga Khilafah dihancurkan pada 1924.

Ketiadaan sistem islam menjadi titik awal malapetaka Palestina.Besar-besaran bangsa Yahudi dari Eropa berimigrasi, pembantaian, pengusiran, hingga penjajahan tanah Palestina oleh entitas Yahudi terus terjadi tanpa henti. Dan inilah fakta yang harus disampaikan di tengah umat agar mengingat sejarah Palestina hidup damai ketika system islam ada dan keterpurukan melanda saat system islam tidak lagi menjadi perisai mereka. Umat harus memahami bahwa tanpa adanya sistem islam, Palestina akan tetap terjajah sebab pokok persoalan utama Palestina adalah berdirinya entitas Yahudi di tanah Palestina.

Ketiga, satu-satunya solusi yang tepat bagi Palestina adalah dengan tegaknya Sistem islam dan hadirnya seorang pemimpin yakni khalifah yang akan mengusir dan memerangi entitas Yahudi. Umat tidak perlu berharap pada resolusi PBB karena puluhan resolusi itu faktanya tidak berguna jika AS dan sekutunya menggunakan hak vetonya dalam menganulir kemerdekaan Palestina.

Pun bagi Palestina solusi dua negara (two-state solution) bukan pula bagian dari solusi, sebab itu berarti membenarkan berdirinya “Negara” Zionis di tanah kaum muslim. Tidak ubahnya mengkhianati perjuangan Rasulullah, para sahabat, dan para syuhada yang telah membebaskan Al-Aqsha dengan nyawa dan darah mereka. Sebagai pemilik sah tanah Palestina, kaum muslim seharusnya tidak menjadikan solusi dua negara yang digagas Barat sebagai solusi Palestina.

Oleh karenanya, seruan untuk membela Palestina tidak boleh hanya terfokus pada aspek bantuan kemanusiaan, semisal makanan,obat-obatan, pakaian, berdonasi, membangun rumah sakit, dan lain sebagainya. Sebab ada yang lebih urgent yaitu sistem islam, sebab ini adalah solusi tunggal bagi Palestina. Dengan sistem islam, sekat-sekat negara bangsa akan tercerai, persatuan kaum muslim akan terwujud dan penjajah Yahudi akan mudah diperangi dengan jihad fi sabilillah.

Upaya Membentuk kesadaran Umat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *