Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOHEADLINESPENDIDIKAN

BEM Provinsi Gorontalo Persoalkan Metode Kritik BEM UI

×

BEM Provinsi Gorontalo Persoalkan Metode Kritik BEM UI

Sebarkan artikel ini

GORONTALO, mediasulutgo.com — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Provinsi Gorontalo mempersoalkan metode kritik BEM UI beberapa waktu lalu terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan ditunggangi kepentingan politik praktis.

Dalam hal ini, BEM Provinsi Gorontalo menilai kritik berupa poster bertuliskan Jokowi The King of Lip Service yang dibuat oleh BEM UI telah melecehkan Presiden yang merupakan simbol dan martabat negara. Pernyataan ini disampaikan dalam Konferensi Pers pada Senin (5/7/21).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Menurut kami kritik yang dilakukan BEM UI sangat subjektif dan merendahkan marwah Presiden. BEM UI hanya melihat dari kacamata mereka saja, dan tidak mewakili suara dari mahasiswa di daerah-daerah lainnya,” ungkap Koordinator BEM Provinsi Gorontalo Zakaria.

“Sebagai sebuah negara, Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk melindungi, menegakkan, dan memenuhi hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai salah satu bagian dari Hak Asasi Manusia, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 28I ayat (4) UUD 1945. Namun tetap ada batasan-batasan agar kritik yang dilakukan konstruktif dan bertujuan untuk membangun, bukan justru sebaliknya yakni untuk menjatuhkan,” lanjutnya.

Zakarian juga menjelaskan bahwa kritik subjektif yang dilakukan oleh BEM UI tidak mewakili seluruh mahasiswa Indonesia secara khusus mahasiswa Gorontalo.

“kritik subjektif yang dilakukan oleh BEM UI dan berbagai BEM lainnya adalah upaya pengalihan isu dari beberapa kasus dan persoalan lainnya, seperti persoalan dana hibah luar negeri yang diterima oleh ICW, pemotongan masa hukuman mantan jaksa Pinangki, dan kasus-kasus hukum lainnya” jelasnya.

Untuk diketahui Konferensi Pers BEM Se-Gorontalo dihadiri juga oleh Rekzy Mantali Presma Universitas Negeri Gorontalo, Moh. Rioh Paudie Presma Universitas Nahdatul Ulama Gorontalo, dan Anggriani Dai Presiden BEM Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Gorontalo, Silvana Ayuba Presiden BEM Universitas Bina Mandiri Gorontalo.(YVG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *