BOLMUT, mediasulutgo.com — Porang kini tengah naik daun. Padahal, porang dulunya dianggap tanaman yang tumbuh liar di pekarangan, bahkan di beberapa daerah dianggap sebagai makanan ular (porang tanaman).
Tumbuhan yang berasal dari Family Araceae memiliki nama latin Amorphophallus Oncophyllus Prain, dapat tumbuh dinaungan bawah tegakan pohon jati, sonokeling, mahoni ataupun sengon dan memiliki tingkat toleransi yang baik dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Namun biasanya para pembudidaya tanaman ini, menanamnya di atas kontur tanah yang agak kering.
Diketahui porang merupakan tanaman penghasil gizi baik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan. Mulanya tanaman ini telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan bahan baku industri.
Hudia Tonote, salah satu petani porang asal Desa Kuala Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) saat ditemui diselah-selah aktifitas merawat Porang miliknya, Rabu (16/6/2021) mengungkapkan, dia dan sejumlah rekannya memulai budidaya porang dari tahun 2020.
“Sejak tahun 2020 kemarin kami mulai membudidayakan porang. Untuk bibitnya sendiri, kami mencari langsung di hutan,”ungkap Hudia.
Porang dari hutan itu kata Hudia, kemudian dibudidayakan untuk dibuatkan benih yang baru.
“Kami berfikir kalau terus-terusan mengambil dari hutan, pasti akan habis. Sehingga kami berupaya untuk membuat bibitnya sendiri bermodalkan porang dari hutan tadi,” tambahnya.
Dari hasil pembuatan bibit itu, kini dia dan teman-temannya sudah merasakan hasil hingga ratusan ribu rupiah dari penjualan bibit yang lebih.
Dia menjelaskan untuk pasar porang sendiri saat ini sebagian besar masih berada di Makasar. Namun untuk Bolmut sudah ada pengepul.
“Jadi dari petani bisa di jual ke para pengepul. Untuk harganya, untuk buah katak porang harganya Rp.130.000 / kg, Umbi produksi Rp.6.000 s/d Rp.7.000/Kg, sedangkan Umbi Bibit Rp. 16.000 /kg “jelasnya.
Pada kesempatn itu dirinya menyampaikan harapan kepada pemerintah untuk dapat mensuport serta memberikan perhatian kepada para petani porang.
“Saya berharap pemerintah memberikan support serta perhatian kepada kami untuk membudidayakan porang. Kami yakin tanaman porang bisa memberikan kesejahteraan bagi petani” tutupnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Hudia Tonote bersama sejumlah petani porang lainnya beserta dinas terkait baru-baru ini melakukan studi banding ke Makassar terkait budidaya porang.(yai)