Scroll keatas untuk lihat konten
BOLMONGHEADLINESHUKRIMSULUT

Warga Totabuan Digegerkan Dengan Penemuan Mayat Di Sungai

×

Warga Totabuan Digegerkan Dengan Penemuan Mayat Di Sungai

Sebarkan artikel ini

BOLMONG, mediasulutgo.com — Warga Desa Totabuan Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) digegerkan dengan penemuan mayat di sungai ongkag Mau Desa Totabuan, Rabu ( 2/06/3021) sekitar pukul 16.20 WITA.

Mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki yang teridentifikasi bernama Nurdin Paputungan (65).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dari keterangan beberapa sumber, penemuan mayat tersebut awalnya dari informasi warga sekitar, yang langsung dilaporkan ke pemerintah setempat.

Atas laporan dan informasi tersebut, Sangadi Totabuan menghubungi pihak Polres Bolmong yang langsung menuju TKP untuk melakukan penelusuran. Setelah ditelusuri dan berdasarkan keterangan saksi-saksi dan masyarakat, akhirnya diketahui korban bernama Nurdin Paputungan (65) warga Desa Tapadaka Utara Kec. Dumoga Tenggara Kabupaten Bolmong.

Kepada Awak media, Kasie Humas Polres Bolmong Iptu Herol A Mantiri menjelaskan, menurut Keterangan dari anak korban Sunarti Paputungan (34), korban sebelumnya berada di rumah adik korban yakni Saldan Paputungan di Desa Osion Kecamatan Dumoga Tenggara, dan pada tanggal 27 Mei 2021 korban pamit kepada adiknya hendak pergi menemui anak korban yakni Arafat Paputungan di Desa Ibolian Kecamatan Dumoga Tengah dengan berjalan kaki.

”Kami sempat melarang bapak kami untuk tidak pergi karena untuk ke ibolian harus menyeberang sungai Osion karena saat itu hujan deras batu saja redah namun bapak tetap bersikeras pergi, Sejak saat itu keberadaan korban tak di ketahui lagi sampai akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia.”ujar Herol mengulangi kalimat anak korban.

” Dugaan sementara korban terseret air sungai saat akan pergi ke rumah anaknya di Desa Ibolian dengan berjalan kaki dan melewati sungai Osion sehingga korban terseret oleh derasnya air sungai dan tenggelam,” jelas kasi Humas

Sementara itu, proses outopsi tak di lakukan lagi karena di tolak keluarga, mereka sudah ikhlas dan menganggap kematian korban adalah takdir dari Tuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *