Scroll keatas untuk lihat konten
KAB GORONTALOGORONTALOHEADLINESSOSIAL BUDAYA

Begini Penegasan Pemkab Gorontalo Terkait Perayaan Tahun Baru

×

Begini Penegasan Pemkab Gorontalo Terkait Perayaan Tahun Baru

Sebarkan artikel ini
Rapat Forkopimda, Bahas Pelarangan Perayaan Perayaan Malam Tahun Baru
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, saat memimpin rapat Forkopimda. Foto: Humas

LIMBOTO, mediasulutgo.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo menegaskan bahwa tidak ada perayaan tahun baru di daerah tersebut. Mengingat saat ini daerah masih dilanda pandemi covid-19, yang mengharuskan pemerintah untuk membatasi setiap aktifitas, utamanya yang bersifat berkerumun.

Hal ini dibahas dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang dipimpin langsung oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo. Rapat tersebut berlangsung di Ruang Upango, Badan Keuangan Kabupaten Gorontalo. Senin (28/12/2020).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Meski demikian, Nelson mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan melakukan penutupan jalan, ataupun akses keluar masuk daerah. Hal ini dikarenakan, Kabupaten Gorontalo berada ditengah-tengah dari Kabupaten lain.

Langkah yang akan diambil oleh Pemkab Gorontalo yakni melakukan pembatasan aktifitas jelang perayaan pergantian tahun. Mulai dari tempat-tempat wisata dan tempat lainnya yang berpotensi terjadinya kerumunan orang. Serta melakukan pembatasan dibeberap titik rawan.

Titik yang akan menjadi fokus pemerintah yakni, mulai dari kawasan Telaga Park, Pakaya Tower Limboto, Taman Budaya, Simpang Lima Isimu, dan beberapa tempat rawan kerumunan lainnya.

“Ini sudah kita koordinasikan dengan pemerintah desa. Kabupaten Gorontalo inikan berada ditengah-tengah, kita tidak bisa serta merta menutup jalan, hanya saja akan kita lakukan pembatasan” ungkap Nelson usai memimpin rapat.

Lebih lanjut kata Nelson, pihaknya juga tidak akan melarang pelaksanaan dzikir bersama, tetapi tetap harus memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku, dan tentunya jumlah peserta dzikir juga dibatasi.

“Semuanya kita batasi, tidak boleh lebih dari kapasitas yang sudah ditentukan. Untuk dzikir bersama tetap ada, itupun tetap akan kita batasi” pungkasnya. (Iyal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *