GORUT, mediasulutgo.com – Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Indra Yasin, mengikuti Rapat Seminar Nasional Mitigasi Vegetatif Pantai dan Pesisir untuk Pengurangan Risiko Bencana Abrasi, Gelombang Tinggi dan Tsunami” melalui zoom meeting, di Aula Tinepo Kantor Bupati, Senin (12/10/2020).
Pada rapat itu juga diiukit oleh beberapa kepala daerah, diantaranya Bupati Batu Bara, Bupati Buleleng, dan Bupati Kepulauan Meranti.
Bupati Gorut Indra Yasin didaulat menjadi salah satu narasumber pada seminar itu, yang mengangkat materi terkait dengan inovasi, pembelajaran dan praktik baik mitigasi vegetatif, sebagai bagian upaya pengurangan risiko bencana.
Pada kesempatan Indra Yasin mengatakan secara mitigasi vegetatif hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam hal pelestarian lingkungan khususnya mangrove, adalah salah satu bagian dari ekosistem lahan basah yang paling produktif.
“Saya tadi sudah sampaikan masukan-masukan, apa saja yang sudah kami lakukan dalam hal penanganan risiko bencana di pantai. Dan bagaimana caranya masyarakat itu selalu mendekatkan diri kecintaanya kepada manggrove, dengan cara melestarikan alam seperti pemeliharaan pohon ketapang, nipa, dan sukun. Karena mangrove sebagai ekosistem terpenting yang berada di antara zona laut dan pesisir memiliki keanekaragaman hayati yang paling tinggi,” ungkapnya.
Lanjut Bupati dua periode itu, bahwa disisi lain mangrove merupakan lumbung kehidupan masyarakat pesisir karena memiliki nilai ekonomis tinggi dan jutaan manfaat untuk kehidupan.
“Padahal kita tau, mangrove memiliki fungsi yang strategis dalam menciptakan ekosistem pantai yang layak untuk kehidupan organisme akuatik. Apalagi keseimbangan ekologi lingkungan perairan pantai akan tetapi ini terjaga apabila keberadaan mangrove dipertahankan, karena mangrove dapat berfungsi sebagai biofilter, agen pengikat dan perangkap polusi,” ujar Indra Yasin.
Lebih jauh kata Orang nomor satu di Gorut itu bahwa Gorut sendiri tengah berupaya dalam mengembangkan potensi yang ada sebagai penyangga lingkungan khususnya menjaga kelestarian biota laut dan didorong untuk menjadi lokomotif ekonomi masyarakat melalui konsep ecotourism.
“Tentu kami berharap kepada masyarakat, karena manggrove ini memiliki beberapa fungsi diantaranya bisa menahan ombak. Oleh sebab itu harapan saya kepada masyarakat untuk tidak mengambil kayu secara ilegal yang berdampak kepada masyarakat sekitar,” tandasnya.(Srm)