Scroll keatas untuk lihat konten
KAB GORONTALOGORONTALOHEADLINESPOLITIK

Penuhi Panggilan Bawaslu, Nelson: Masyarakat Jangan Terbawa Opini

×

Penuhi Panggilan Bawaslu, Nelson: Masyarakat Jangan Terbawa Opini

Sebarkan artikel ini
Nelson Pomalingo mendatangi Bawaslu Kabgor
Calon Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo usai mendatangi Bawaslu Kabupaten Gorontalo. Foto: Istimewa

LIMBOTO, mediasulutgo.com — Calon Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, mendatangi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gorontalo (Kabgor) guna memberikan klarifikasi terkait laporan dugaan pelanggaran administrasi pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo.

Berdasarkan laporan yang diterima oleh Bawaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Gorontalo dianggap melanggar aturan yang ada, karena telah menetapkan Nelson Pomalingo sebagai calon Bupati Gorontalo.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Jadi hari ini saya diminta klarifikasi tentang mutasi. Saya ingin tegaskan, saya tidak melaksanakan mutasi. Karena itu dilarang dalam pasal 71. Kemudian, untuk Plt dan Plh itu tidak perlu ijin. Yang perlu ijin itu yang definitif” ungkap Nelson usai memberikan klarifikasi di Bawaslu Kabgor, Selasa (06/10/2020).

Ia juga mengatakan, laporan yang dilayangkan kepada dirinya ini tidak perlu dipersoalkan. Karena menurutnya, dugaan pelanggaran itu dapat ditemukan kebenarannya oleh Bawaslu. Nelson yakin, integritas dari Bawaslu sangatlah tinggi.

“Saya berterimakasi kepada Bawaslu, dan saya yakin dan percaya, integritas mereka sangat tinggi. Tidak ada sesuatu yang perlu dipersoalkan. Bawaslu ini bekerja profesional, dan itu yang harus kita akui. Kita tunggu saja hasilnya” kata Nelson.

Dalam pilkada tahun ini, calon petahana itu meminta agar masyarakat dapat mengikuti demokrasi dengan aman dan damai. Jangan sampai tergiring dengan opini yang beredar diluar.

“Saya ingin mengatakan kepada semua masyarakat Kabupaten Gorontalo, Pilkada ini kita lakukan dengan damai. Jangan terbawa oleh opini” lanjut Nelson.

Menurutnya, sebagai seorang petahana, merupakan hal yang wajar jika banyak laporan. Mengingat juga sudah banyak pekerjaan yang ia lakukan. Kalau tidak ada pekerjaan, lanjut Nelson, maka tidak akan ada laporan. Bahkan ia mengaku memaafkan setiap orang yang melaporkannya.

“Resiko sebagai petahana. Saya lima tahun yang lalu enjoy, hari ini banyak laporan. Itu juga karena saya sudah bekerja. Kalau tidak ada pekerjaan tidak akan ada laporan. Dari awal saya mengatakan, saya memaafkan orang yang melaporkan saya” pungkasnya. (Iyal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *