LIMBOTO, mediasulutgo.com — Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Gorontalo (Kabgor) Irawan Huntuyungo, mengakui bahwa masker scuba tidak efektif dalam menangkal virus, utamanya virus corona.
Hal tersebut juga sesuai dengan edaran dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes), dimana tingkat keamanan yang diberikan oleh masker scuba tersebut tidak dapat efektif.
Irawan juga mengatakan, dirinya tidak dapat melarang para penjual masker scuba yang saat ini sudah merajalela di pasaran. Semua dikembalikan kepada para pembeli. Apakah ingin yang murah tapi tidak aman, atau yang agak mahal tapi tingkat keamanan terjamin.
“Jadi sesuai edaran dari Kemenkes, bahwa masker scuba itu tidak aman. Hal ini bukan bermaksud untuk menyingkirkan para penjual masker scuba. Cuma ini lebih kepada tingkat keamanan dari masker scuba yang minim” ungkap Irawan saat diwawancarai di RSUD MM Dunda Limboto. Senin (28/09/2020).
Sejauh ini, sudah ada beberapa pengujian yang dilakukan terkait keamanan masker scuba masker bedah dan beberapa masker lainnya. Berdasarkan hasil pengujian itu, didapati bahwa masker scuba benar-benar tidak efektik. Baik itu untuk menangkal virus maupun polusi.
“Sudah ada beberapa percobaan yang dilakukan untuk mengecek tingkat keamanan masker scuba ini, dan hasilnya masker scuba itu tidak mampu menyaring” kata Irawan.
Daripada menggunakan masker scuba, ia lebib merekomendasikan untuk menggunakan masker yang terbuat dari bahan kain yang dilapisi tisu. Meskipun sebenarnya masker bedah yang paling efektif jika soal efektifitas, utamanya dalam virus.
“Kalau memang mau masker yang murah dan lumayan aman, saya rasa cukup masker kain yang dilapisi tisu. Itu masih bagus daripada masker scuba. Cuma memang yang paling baik dan bagus itu masker bedah” pungkasnya. (Iyal)