BOLMUT|mediasulutgo.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Aksi Kerakyatan (BAKAR) menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Senin (8/9/2025).
Dalam orasinya, massa aksi menyoroti berbagai persoalan yang dinilai menjadi kelemahan kinerja DPRD Bolmut. Beberapa isu yang diangkat antara lain pengadaan Kenderaan Ketua DPRD, Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), persoalan biaya pendidikan akhir studi yang masih bermasalah, serta dugaan potensi markup anggaran pada pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di desa melalui dana desa, serta meminta komitmen DPRD Bolmut untuk mendukung RUU Perampasan Aset.
“Kami datang dengan damai untuk menyuarakan kegelisahan masyarakat. DPRD seharusnya lebih peka terhadap kondisi masyarakat saat ini, kenyataannya, disaat masyarakat susah, DPRD malah membeli kenderaan dinas dengan harga yang fantastis”ungkap Orator Massa Aksi
“Kami juga meminta DPRD mendorong inspektorat agar mengaudit Dana Desa terkait pengadaan PLTS yang menurut kami berpotensi Markup,” lanjutnya.
Dalam aksi tersebut, massa membawa simbol keranda mayat sebagai bentuk protes keras terhadap kinerja wakil rakyat.
Keranda yang dibungkus kain putih itu kemudian diserahkan langsung kepada pimpinan dan anggota DPRD Bolmut yang keluar menemui massa aksi.
Simbol tersebut menggambarkan matinya keberpihakan wakil rakyat terhadap aspirasi masyarakat.
Menanggapi tuntutan aksi Massa tersebut, Perwakilan legislatif menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan.
“Kami menghargai masukan dan kritik dari adik-adik mahasiswa. Apa yang disampaikan hari ini akan kami bawa ke rapat internal DPRD untuk ditindaklanjuti sesuai mekanisme,” ujar Ketua DPRD Frangky Chendra di hadapan massa aksi.
“Terkait RUU Perampasan Aset kami nyatakan mendukung RUU tersebut menjadi Undan-undang”tegasnya.
Aksi yang berlangsung damai itu akhirnya ditutup dengan foto bersama, sebelum mahasiswa melanjutkan aksinya ke kantor Bupati Bolmut.(**)