LIMBOTO,mediasulutgo.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Juli 2025 pada awal Agustus. Berdasarkan data tersebut, tingkat inflasi Kabupaten Gorontalo menempati urutan ke-14 secara nasional.
Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Gorontalo, Dr. Romy Sjharain, mengungkapkan bahwa capaian tersebut menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Hasil evaluasi Kemendagri menunjukkan tingkat inflasi Kabupaten Gorontalo berada di posisi ke-14 se-Indonesia. Inflasi ini diukur melalui Indeks Harga Konsumen (IHK),” ujar Romy usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 yang dirangkaikan dengan evaluasi program 3 Juta Rumah, Senin (26/8).
Menurut Romy, lonjakan inflasi terutama disebabkan oleh kenaikan harga beras dan bawang merah. Meski demikian, harga tomat dan cabai berhasil ditekan.
Berdasarkan IHK Juli 2025, inflasi Kabupaten Gorontalo tercatat 3,86 persen, meningkat dibandingkan inflasi Juni yang dipublikasikan pada Juli, yakni 0,81 persen.
Untuk menekan angka inflasi, Pemerintah Kabupaten Gorontalo menyiapkan sejumlah strategi, di antaranya:
1. Mengawasi ketersediaan stok bahan pokok.
2. Menekan harga agar tetap terjangkau masyarakat.
3. Menjamin kelancaran distribusi komoditas.
4. Menyampaikan informasi berimbang kepada masyarakat mengenai ketersediaan stok di daerah.
Selain itu, Pemkab juga akan menggencarkan pasar murah bekerja sama dengan Bulog dan berbagai instansi terkait sebagai langkah nyata stabilisasi harga.
“Pemkab Gorontalo berkomitmen menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat melalui pasar murah, pengawasan stok, serta distribusi yang lancar,” tegas Romy.(**)