OPINI,mediasulutgo.com — Menjadi mahasiswa pastinya tidak asing dengan kata “Magang” singkatnya magang adalah praktik kerja lapangan untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dari bangku perkuliahan, Magang menjadi persyaratan untuk mendapatkan nilai satu semester. Magang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa agar siap terjun kebidang pekerjaan setelah lulus, magang juga memberikan pengalaman kepada mahasiswa bagaimana menghadapi dunia kerja.
Sayangnya dibalik semua itu magang justru menjadi sarana Ekploitasi atau TPPO, Kasus Ekploitasi atau TPPO Berkedok Magang ini Terjadi di Makasar Sulawesi selatan yang melibatkan 77 mahasiswa pada Jum’at (22-11-2024). Para korban diduga dijebak melalui program kerja musim liburan atau yang dikenal dengan Ferienjob di Jerman. Mereka dijanjikan akan dipekerjakan berdasarkan bidang studinya di Jerman. Namun, setelah sampai di sana mereka justru dipekerjakan sebagai pekerja kasar yang tidak sesuai dengan perjanjian. Ini diungkap oleh Direktur Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan “Tidak sesuai dengan perjanjianya juga, disana pekerjaannya yang berbeda, pekerjaan Kasar. Selain itu dijanjikan 20 SKS ternyata sampai sini tidak.” Tuturnya.
Selain itu penanganan kasus TPPO juga terjadi dibeberapa Polda dan tiga polda terbanyak penanganan kasusnya adalah Polda Kepulauan Riau, Polda Kalimantan Utara,dan Polda Kalimantan Barat yaitu sebanyak 397 ka sus sepanjang periode 22 Oktober sampai 22 November 2024. “Bareskrim Polri beserta Polda Jajaran dan instansi terkait, sepanjang periode 22 Oktober sampai 22 November 2024, telah berhasil mengungkapkan jaringan TPPO sebanyak 397 kasus, 482 orang tersangka, dan berhasil menyelamatkan 904 korban TPPO,” ungkap Kabareskrim, Komjen Wahyu Widada, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2024).
Magang dalam Sistem Pendidikan Kapitalis
Sistem pendidikan hari inilah yang menjadi gerbang terjadinya berbagai kasus Eksploitasi atau TPPO. Sebab, sistem ini berlandas kepada kapitalisme yang orientasinya adalah Keuntungan serta bagaimana para mahasiswa siap menjadi para pekerja dimasa yang akan datang. Sistem kapitalis ini lahir dari sistem Sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, sehingga Negara Lepas tangan dari menentukan nasib Mahasiswa ketika Magang dan diserahkan kepada pihak Swasta sepenuhnya, Alhasil terjadilah kasus seperti TPPO ini.
Pasalnya para mahasiswa telah ditanamkan dan digiurkan dengan pemahaman bahwa mereka akan mendapati pengalaman kerja yang luar biasa ditambah dengan nilai yang memuaskan ketika bisa Magang sampai ketingkat Nasional maupun Internasional. tentunya semua ini mereka lakukan tanpa melihat konsekuensi yang akan didapatkan, Jadilah Magang dalam Pendidikan Kapitalis menjadi Cara Pembajakan Potensi Mahasiswa.
Adanya kerja sama antara pihak kampus dengan pihak Swasta atau PT, memberi Peluang kepada perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja gratis. Semua ini tidak lepas dari Lemahnya Negara dalam menentukan sistem Pendidikan yang bisa Menjaga dan Menjamin keamanan mahasiswa saat melaksanakan Magang dalam rangka menerapkan ilmu yang didapatinya dari kampus.