Limboto,Mediasulutgo.com-Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab. Gorontalo tahun ini cukup menarik. Disebut demikian, karena salah satu pasangan calon yang maju, terdapat mantan Sekretaris Daerah Roni Sampir yang berpasangan dengan Adnan Entengo yang memegang kendali Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Gorontalo.
Kehadiran Roni Sampir pada kontestasi Pilkada tahun ini, sebenarnya patut diwaspadai oleh calon-calon lainnya.
Mengapa? karena dalam sepanjang sejarah berdirinya Kab. Gorontalo tahun 1959 hingga sekarang ini, tidak pernah ada sejarah mantan Sekda atau yang pernah duduk di kursi Sekda Kab. Gorontalo yang kalah dalam kontestasi pemilihan orang nomor satu.
Kursi Sekda Kab. Gorontalo ini boleh disebut cukup bertuah dan keramat, karena selalu mampu mengantarkan orang yang pernah mendudukinya memiliki karir cemerlang menjadi Kepala daerah.
Buktinya, mendiang almarhum Medi Botutihe yang menjabat Sekda Kab. Gorontalo tahun 1990-1998 yang tiba-tiba karirnya melejit menjadi Walikota Gorontalo ke-8.
Saat itu Medi Botutihe digadang-gadang sebagai calon Bupati Gorontalo, hanya saja beliau menolak karena tidak ingin berhadap-hadapan dengan atasannya Bupati Imam Nooriman kala itu di DPRD, sehingga Medi Botutihe mendapat peluang maju dalam kontestasi Pemilihan Walikota Gorontalo dan terpilih.
Menariknya lagi, Medi Botutihe merupakan Walikota Gorontalo pertama dalam sejarah yang mampu menembus hingga 2 periode. Sementara 7 Walikota pendahulunya tidak pernah ada yang mencapai 2 periode.
Selanjutnya yang paling populer adalah mendiang David Bobihoe Akib yang menjabat Sekda di era pemerintahan Bupati Ahmad Hoesa Pakaya tahun 2000-2005 yang akhirnya terpilih menjadi Bupati Gorontalo selama 2 periode, yakni 2005-2010 dan 2010-2015.
Selanjutnya, ada nama Abdul Haris Nadjamudin yang pernah menjabat Sekda Kab. Gorontalo di era awal pemerintahan Bupati David Bobihoe atau sebelum Sekda Hadijah U Thayeb.
Abdul Haris Nadjamudin terpilih sebagai Bupati Bone Bolango berpasangan dengan Hamim Pou pada Pilkada Bone Bolango tahun 2010 yang mampu mengalahkan calon incumbent Ismet Mile.
Itu artinya selama dalam kontestasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Gorontalo sejak era Orde Baru dan Era reformasi, setiap mereka yang pernah duduk di kursi Sekda Kab. Gorontalo dan berani maju selalu memiliki peruntungan yang baik, kecuali bagi mereka yang enggan ikut dalam kontestasi.
Dengan begitu, Roni Sampir merupakan tokoh birokrat yang ke-4 yang pernah duduk di kursi Sekda Kab. Gorontalo yang maju dalam kontestasi kursi Bupati.
Pertanyaannya, akankah Roni Sampir bakal mengikuti jejak kemenangan pendahulunya yang pernah duduk di kursi Sekda Kab. Gorontalo sebagai orang nomor satu? Kita tunggu saja tanggal mainnya. Yang jelas sejarah mencatat, kursi Sekda Kab. Gorontalo cukup keramat dan sakti sehingga patut diwaspadai oleh calon lainnya.(Ali Mobiliu)