Scroll keatas untuk lihat konten
KAB GORONTALOGORONTALOHEADLINESPENDIDIKAN

Dispendikbud Kabgor Akan Mengecek Kesiapan Sekolah Dalam Melakukan Pembelajaran Tatap Muka

×

Dispendikbud Kabgor Akan Mengecek Kesiapan Sekolah Dalam Melakukan Pembelajaran Tatap Muka

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Gorontalo. Foto: Iyal

LIMBOTO, mediasulutgo.com Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Gorontalo (Kabgor) dalam waktu dekat ini akan melakukan pengecekan dilapangan terkait kesiapan sekolah dalam melakukan pembelajaran tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, Zubair Pomalingo mengatakan, setiap sekolah akan dilakukan verifikasi tentang kesiapan mereka. Dijadwalkan pihak Dispendikbud bersama tim dari Satpol-PP, Dinas Kesehatan, BPBD dan Komisi II DPRD Kabupaten Gorontalo, akan melakukan pengecekan tersebut.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Sekolah-sekolah akan bermohon ke Dinas Pendidikan, dan setelah itu kami bersama tim akan turun untuk melakukan pengecekan dan memverifikasi kesiapan sekolah dengan menggunakan indikator sesuai surat edaran bersama” ungkap Zubair saat diwawancarai di kantornya. Jum’at (11/09/2020).

Meskipun pembelajaran tatap muka akan dibuka, tidak serta merta pihak sekolah akan membuka secara keseluruhan pembelajaran tatap muka tersebut.

Zubair juga mengatakan, pengecekan ini akan dilakukan diseluruh sekolah di Kabupaten Gorontalo, baik tingkat SD maupun SMP. Untuk tingkat SD sendiri, ada total 292 sekolah, dan SMP ada 129 sekolah.

“Jadi ada sekitar 400 sekolah yang akn kita turun verifikasi. Tapi hanya untuk yang zona hijau saja. Untuk zona hijaunya itu kita melihat dari tingkat desa” kata Zubair.

Untuk verifikasi sendiri, pihaknya menargetkan sampai pada tanggal 18 september mendatang. Sampai dengan saat ini sudah ada beberapa sekolah yang memasukkan permohonan untuk dilakukan verifikasi.

Ia menambahkan, untuk orang tua yang ingin anaknya belajar dari rumah, maka akan tetap dilayanai, begitu juga bagi orang tua yang ingin anaknya belajar tatap muka di sekolah. Semua tergantung pernyataan dari setiap orang tua siswa.

“Kita berpatongan pada pernyataan orang tua. Apakah mereka mau secara luring atau daring atau mungkin tatap muka. Kalau orang tua maunya belajar dari rumah tetap kita layani, kalau mau tatap muka juga bisa” tutupnya. (Iyal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *