Kabupaten Gorontalo, Mediasulutgo.com– Danau Limboto menjadi inspirasi dan penamaan festival terbesar di Gorontalo merupakan upaya untuk pelestarian alam dan budaya.
Dengan mengambil tema The Limboto Lake is the life inspiration yang berarti Danau Limboto sumber inspirasi kehidupan, Festival Pesona Danau Limboto ini menyajikan atraksi wisata keren dalam satu rangkaian yang digelar pada 22-24 Mei 2024 di Pentadio Resort, Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
“Danau Limboto adalah salah satu aset sumber daya alam yang dimiliki Provinsi Gorontalo saat ini. Danau ini menjadi ruang hidup bagi ribuan orang yang bekerja sebagai nelayan dan petani,” kata Nelson Pomalingo Bupati Gorontalo, Selasa (4/6/2024).
Menurutnya Danau Limboto selama ratusan tahun telah berperan sebagai sumber penghidupan dan pendapatan bagi nelayan, berfungsi sebagai pencegah banjir, menjadi sumber air pengairan dan obyek wisata.
Uniknya letak Danau Limboto di bagian tengah Provinsi Gorontalo dan secara astronomis daerah aliran sungai (DAS) Limboto terletak pada 122° 42’ 0.24” – 123° 03’ 1.17” bujur timur dan 00° 30’ 2.035”– 00° 47’ 0.49” lintang utara.
Danau Limboto memiliki areal yang berada di dua wilayah yaitu sekitar 30% berada di wilayah Kota Gorontalo dan sekitar 70% di wilayah Kabupaten Gorontalo. Karena posisinya ini Danau Limboto menjadi kawasan strategis bagi kelangsungan kehidupan Masyarakat. Danau ini juga menjadi danau terbesar di Provinsi Gorontalo.
“Uniknya lagi ada 23 sungai dan anak sungai yang bermuara ke Danau Limboto. Ada sejumlah sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun, ada juga anak sungai yang aktif saat musim hujan saja,” ujar Nelson.
Karena letaknya sebagai cekungan rendah atau laguna Gorontalo, maka Danau Limboto secara alami menjadi muara sungai yang menampung aliran air. Saat ini danau sebagian menjadi arena persawahan warga, terutama jika musim kemarau saat air surut. Warga sekitar akan menanami dengan tanaman hortikultura di bagian tepi yang mengering.
Di bagian lain tepi Danau Limboto terdapat situs cagar budaya, yaitu Benteng Otanaha, makam Ju Panggola dan masjid Kuba, museum pendaratan Soekarno. Situs-situs lain yang diduga sebagai objek cagar budaya juga terdapat di pesisir danau.
Bahkan Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah menetapkan sejumlah cagar budaya di sekitar danau, yaitu benda cagar budaya berupa mimbar masjid Arrahman di Desa Bulila Telaga, struktur makam Ta Bala Bala di desa Luwoo Telaga Jaya, bangunan Kintali di Desa Tuladenggi di Kecamatan Telaga Biru, bangunan Achmadi Hiola di Desa Tuladenggi Kecamatan Telaga Biru, dan situs Pendaratan Bung Karno di Desa Iluta Kecamatan Batudaa.
Banyaknya situs cagar Budaya yang sudah ditetapkan ini menunjukkan di era masa lalu danau ini menjadi pusat peradaban, menyimpan sejarah kebesaran dan dinamika masa lalu.
Pesona keindahan danau ini juga menjadi daya tarik sendiri, sehingga muncul sejumlah objek wisata seperti Pentadio resort, Harry & Mimin Homestay. Lambat laun perkembangan wisata di danau ini akan berkembang, memberi manfaat bagi warga sekitar.
“Setiap tahun Danau Limboto juga menjadi persinggahan burung-burung bermigrasi. Peristiwa dan fenomena alam yang besar ini yang menginpirasi munculnya Festival Pesona Danau Limboto,” ujar Nelson.
Ia mengungkapkan ada dua kali migrasi burung di danau ini, yang pertama burung-burung yang berasal dari bumi belahan utara dan yang kedua burung-burung dari belahan bumi selatan.
Burung-burung akan melakukan migrasi besar-besaran ini menuju kawasan yang hangat seperti di danau limboto saat di tempat mereka berbiak mulai mengalami musim gugur hingga musim dingin. Mereka menghindari kondisi yang membeku dan ketiadaan makanan, mereka menuju ke tempat yang lebih hangat. Setelah musim dingin berlalu burung akan kembali ke tempat berbiaknya.
“Yang paling banyak bermigrasi jenis-jenis burung dari bumi belahan utara. Ini keunikan Danau Limboto yang berada di kawasan Wallacea,” ujar Nelson.
Beragam kekayaan alam dan budaya di sekitar Danau Limboto ini menjadikan inspirasi penyelenggaraan Festival Pesona Danau Limboto. Festival ini merupakan festival terbesar di Provinsi Gorontalo dan masuk Dalam Karisma Event Nusantara 2024.
“Dengan kekayaan alam dan budaya ini, kami berusaha menghadirkan festival dengan konsep kolaboratif berbagai pihak, festival ini milik semua pihak, dikelola bersama untuk kemajuan daerah,” pungkas Nelson.