BOALEMO, mediasulutgo.com — Puskesmas Botumoito bekerja sama dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) kelas I Manado, serta Dinkes Provinsi/Kabupaten, melaksanakan Survey deteksi dini penularan filariasis di Desa Rumbia yang berlangsung sejak 19-23 September 2023.
Desa ini dipilih sebagai salah satu desa sentinel untuk memantau dan mencegah penyebaran penyakit ini.
Filariasis, atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kaki gajah, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki, sakit, dan bahkan gangguan fungsi organ tubuh jika tidak ditangani dengan cepat.
Dalam program ini, tim medis dari Puskesmas Botumoito yang bekerjasama dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) kelas satu Manado telah melakukan survei intensif di Desa Rumbia, mereka melakukan pengambil sampel darah terhadap penduduk setempat, dan memberikan edukasi tentang cara pencegahan dan pengobatan filariasis.
Kepala Puskesmas Botumoito, Israhmawaty Saripi, A.Md.,Kes, menyatakan, pihaknya sangat berkomitmen dalam melindungi kesehatan masyarakat.
“Kami sangat berkomitmen untuk melindungi kesehatan masyarakat yang ada diwilayah kesehatan Puskesmas Botumoito, lebih khususnya Desa Tapadaa. Dengan survey ini, kami berharap dapat mendeteksi kasus filariasis secara dini dan memberikan penanganan yang tepat waktu.”ungkapnya.
