Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOHEADLINESKAB GORONTALO

Canangkan TKD, Nelson : Menjadi Pusat Wisata, Riset, Dan Edukasi Bagi Masyarakat

×

Canangkan TKD, Nelson : Menjadi Pusat Wisata, Riset, Dan Edukasi Bagi Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Canangkan TKD, Nelson : Menjadi Pusat Wisata, Riset, Dan Edukasi Bagi Masyarakat

LIMBOTO- Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo secara resmi mencanangkan Taman Kelapa Dunia(TKD) berlokasi di Desa Huyula, Kecamatan Mootilango, minggu (24/9/2023).

Kegiatan berskala dunia itu dihadiri Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad serta Negara -Negara penghasil kelapa peserta World Cococnut Dunia. Selain penanaman, pada pencanangan ini juga dilakukan penandatanganan monumen kelapa untuk memperingati World Coconut Day di Gorontalo. Menariknya kegiatan itu turut dimeriahkan lomba panjat kelapa yang diikuti 70 peserta sebagai bentuk semarakan hari kelapa sedunia.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Selaku Ketua Koalisi Pemerintah Daerah Penghasil Kelapa (Kopek) Nelson Pomalingo mengatakan,bahwa TKD seluas 2500 hektare akan menjadi pusat wisata, riset, dan edukasi bagi masyarakat. Oleh karena itu, Nelson berharap anak-anak muda tertarik berkecimpung di sektor perkebunan kelapa.

“Tidak sekadar menanam, tetapi juga memanjat, memanen, dan mengembangkannya. Dampak dari world Coconut Day dipastikan kurang lebih Rp1 triliun dana masuk ke Gorontalo karena adanya interaksi pebisnis dari sejumlah negara. Selain hilirisasi juga ada proses transfer teknologi,” terang Nelson.

Sebagai Informasi WCD digelar dari 21 hingga 25 September 2023 sebagai representatif Indonesia kepada dunia tentang komitmen industri pengembangan kelapa berkelanjutan.

Ditempat yang sama Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mendorong peningkatan produktivitas tanaman kelapa melalui hilirisasi produk-produk turunan kelapa untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
“Hilirisasi produk pangan itu menurut saya harus dibuat sekarang ini, karena kita tidak boleh ekspor pangan apa adanya. Kita produksi dan olah di dalam negeri, kelapa ini hilirisasinya besar sekali,” kata Fadel dalam acara peresmian Taman Kelapa Dunia di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Ia mengatakan, hilirisasi produk turunan dari tanaman kelapa perlu dikembangkan dengan cara kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah, petani, dunia usaha, hingga investor dari luar negeri.
Indonesia sebagai salah satu produsen kelapa terbesar di dunia perlu bersinergi dengan negara lain dalam hal transfer teknologi terkait pengolahan kelapa.

Menurut dia, yang dapat dimanfaatkan dari kelapa tidak hanya airnya, tetapi dari akar hingga daunnya dapat diolah menjadi berbagai komoditas seperti minyak kelapa, briket arang, serat kelapa, cocopeat, minuman nata de coco, hingga kerajinan tangan.

“Kebutuhan ekspor luar biasa banyaknya dari Taiwan, Korea, Jepang hingga China juga sudah berkali-kali menghubungi,” kata Mantan Gubernur Gorontalo tersebut.

Lebih lanjut Fadel juga turut mengapresiasi peresmian Taman Kelapa Dunia (TKD) sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kelapa di Indonesia, khususnya Gorontalo.
“Taman Kelapa Dunia ini gimmick yang kita bikin sedemikian rupa agar orang-orang tahu. Tetapi nanti di sini akan tumbuh industri-industri dari kelapa,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *