Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOHEADLINESKAB GORONTALO

Sekda Roni Buka Rakor TPPO dan Launching DRPPA Kabupaten Gorontalo

×

Sekda Roni Buka Rakor TPPO dan Launching DRPPA Kabupaten Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Sekda Roni Buka Rakor TPPO dan Launching DRPPA Kabupaten Gorontalo

LIMBOTO Mediasulutgo.com Terkait dengan Kabupaten Layak Anak (KLA) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo sejak Tahun 2012 hingga 2023 dengan mendapat predikat Madya.

Tetapi, dengan adanya komitmen Kepala Desa dan Lurah Se-Kabupaten Gorontalo dalam menandatangani Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak Tahun (DRPPA).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Olehnya, Saya yakin dan percaya Pemkab Gorontalo di tahun depan, bisa meraih KLA dengan predikat Nindya maupun utama

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo Dr. Roni Sampir saat membuka rapat koordinasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Hotel El Madinah Mess Haji Provinsi Gorontalo Senin, (28/08/23).

Kegiatan yang dilaksanakan Oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), dirangkaikan dengan Launching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kabupaten Gorontalo Tahun 2023.

Lebih lanjut. Ia menyampaikan, di Kabupaten Gorontalo kekerasan anak dan perempuan sesuai data sejak tahun 2022 hingga bulan Mei 2023 sebanyak 192 kasus

Terjadi kenaikan, dibandingkan di Tahun 2021 hanya 93 kasus. Tentu fenomena ini untuk dipecahkan bersama sehingga kekerasan perempuan dan anak terus menurun.

“Hal ini sangat penting karena menjaga hak – hak anak terhadap akses kesehatan pendidikan dan lainnya, demi keberlangsungan hidup. Sebab anak menjadi masa depan bangsa maupun daerah,” ucap Sekda.

Diakhir sambutannya, dirinya menjelaskan pelaksanaan KLA di Kabupaten Gorontalo bidang pendidikan yaitu sekolah ramah anak, program paud, pendidikan non formal dan akreditasi sekolah.

Serta di bidang kesehatan yakni Peraturan Daerah (Perda) kawasan Tanpa rokok, puskesmas ramah anak, inovasi pekan ibu dan anak, tersedianya UPTD-UPTH maupun Perdes pencegahan perkawinan anak.

“Paling membanggakan adalah kerjasama lintas sektor lainnya. Seperti jaksa sayang anak, polisi Sayang Anak, wartawan peduli anak serta forum peduli anak,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *