Pemkab Gorontalo Perkuat Ketahanan Pangan Melalui Sektor Pertanian
Limboto Mediasulutgo.com– Pemerintah kabupaten Gorontalo terus berkomitmen menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan demi mewujudkan pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Gorontalo yang berdaya saing. Salah satunya, dilakukan melalui terobosan dalam program sektor pertanian sebagai salah satu program unggulan RPJMD Kabupaten Gorontalo.
Karena memang program unggulan pertanian ini diarahkan pada tujuan utama yaitu meningkatkan produktivitas pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Bupati Gorontalo Nelson pomalingo mengakui, bicara Pertanian adalah potensi bangsa dan negara termasuk daerah, terbukti, karena PDRB kontribusi pertanian paling besar. Termasuk mata pencaharian kita dominan pertanian. Oleh karena itu, Kata Nelson program unggulan di Kabupaten Gorontalo salah satunya pertanian terpadu.
“sektor pertanian didorong dan itu konsisten sejak saya jadi bupati,”kata Nelson saat melakukan pembinaan kepada rumpun pertanian se Kabupaten Grontalo, Kamis (10/8).
Nelson menjelaskan, saat ini RPJMD Kabupaten Gorontalo sudah terealisasi 83% dari target 100 persen. Karena itu, dinas pertanian melakukan evaluasi program apa saja yang belum dilaksanakan untuk meningkatkan pencapaian RPJMD Kabupaten Gorontalo.
Nelson mengakui juga, Indikatornya bisa dilihat dari produktifitas pertanian walalupun dari sisi padi, jagung dan lainnya masih relatif sama.
“untuk mencapai target tersebut dinas pertanian perlu melakukan evaluasi dan program terobosan untuk bagaimana produktifitas ada,”terang Nelson.
Lanjut Nelson , tapi patut kita bergembira nilai tukar petani di Kabupaten Gorontalo grafiknya meningkat dan ini berimbas kesejhteraan petani ada.
Ia menegaskan, hari ini pemerintah kabupaten Goronalo terus memberikan berbagai bantuan stimulan alsintan.
‘Tapi bukan itu, kita pun mendorong kreatifitas petani melalui kualitas sumber daya manusia,’ungkap nelson
Bersamaan dengan itu, kata Nelson, Pemkab Gorontalo Daerah melalui dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo sementara berupaya mengembangkan bibit pertanian secara mandiri. Pengembangan bibit mandiri ini juga untuk mengatasi problem petani di lapangan.
“Problem utama di lapangan saat ini adalah bibit. Kita harus suplay dari luar semebtara kita punya porensi untuk mengembangkan hal itu. Bahkan penangkaran padi kita sudah punya sekarang. Ke depan jagung kita juga harus punya penangkaran sendiri,” jelas Nelson.