Scroll keatas untuk lihat konten
Uncategorized

APBD Defisit, Limi Malah Gagah-Gagahan Reyen Mobil Dinas Baru

×

APBD Defisit, Limi Malah Gagah-Gagahan Reyen Mobil Dinas Baru

Sebarkan artikel ini

BOLMONG|| Mediasulutgo.com -Ditengah kondisi APBD yang defisit, pejabat Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Limi Mokodompit  malah gagah gagahan dengan membeli kendaraan dinas baru.

Informasi yang dihimpun, anggaran untuk pengadaan mobil dinas untuk bupati, diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2022.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Bahkan untuk pembelian mobil dinas, Limi memilih jenis Fortuner tipe terbaru.Anggaran untuk pengadaan mobil dinas tersebut, mencapai Rp700 jutaan.

Padahal mobil dinas jenis Alphart masih sangat digunakan. Namun sayangnya, hanya berstatus penjabat bupati,malah berfikir untuk pengadaan kendaraan dinas dan lebih condong untuk kenyamanan saja, tanpa berfikir untuk kepentingan publik dan kondisi keuangan daerah.

Ironisnya lagi, pengadaan kendaraan dinas di APBD 2022, tak pernah dibahas Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bolmong. Setidaknya ini diakui Anggota Banggar DPRD Bolmong Masri Dg Masengi.

Ketua fraksi Nasdem itu menegaskan, pengadaan mobil dinas cacat prosedur, lantaran tidak pernah dibahas di Badan Anggaran (Banggar).

“Saya katakan itu ilegal. Tidak pernah ada pembahasan apalagi persetujuan Banggar untuk pengadaan mobil dinas,” tegasnya.

Ia menegaskan, pengadaan mobil dinas itu tidaklah tepat. Terlebih pengadaan mobil dinas, berjumlah tiga unit.

“Terinformasi ada tiga unit. Dua unit Fortuner dan satu unit Inova. Kalu fortuner untuk pak Sekda, wajar karena sudah lebih dari Enam tahun menggunakan mobil dinas lama,” tuturnya.

Masri pun mempertanyakan pemanfaatan mobil dinas  lama jenis Alphart. Padahal mobil tersebut masih sangat layak.

Begitu juga, pengadaan mobil jenis Inova yang katanya untuk Ketua tim penggerak PKK.

Menurutnya pengadaan mobil dinas belum mendesak. “Saya pastikan, tidak pernah persetujuan di rapat pimpinan maupun banggar untuk pengadaan mobil dinas bupati.

Bukan justru ngotot pengadaan mobil dinas. Apalagi mobil dinas yang digunakan sekarang, masih sangat layak,” ungkapnya.

“Yang dipikiran pejabat harusnya bagaimana agar APBD kita tidak defisit. Bukan justru gagah-gagahan dengan membeli mobil dinas baru,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *