GORONTALO|mediasulutgo.com — Sekitar 303 Karyawan PT.Tri Jaya Tangguh Isimu hingga kini nasibnya tidak jelas.
Pasalnya, dengan berakhirnya masa kontrak sewa gedung/lahan pabrik kelapa PT.Tri Jaya Tangguh Isimu berdampak langsung kepada ratusan para pekerjanya.
Memang dari sejumlah informasi, pihak perusahan akan melakukan mutasi bagi karyawan yang terkena dampak ke pabrik Induk PT.Tri Jaya Tangguh di Wilayah Desa Motoduto Kecamatan Boliyohuto, namun kebijakan itu di tolak tegas oleh semua karyawan karena jaraknya yang cukup jauh.
Menanggapi hal tersebut, ketua Konfederasi Kasbi Provinsi Gorontalo, Edi S. Raat saat bersua dengan media ini mengatakan, kebijakan kantor untuk memutasi karyawannya seharusnya dibarengi dengan fasilitas penunjang memgingat jarak tempuh dari Isimu ke Boliyohuto yang cukup jauh.
“Seharusnya perusahaan perlu menyediakan fisilitas angkut antar jemput kapada karyawan yang dari isimu ke wilayah pabrik Desa Motoduto, karena jarak yang cukup jauh”ungkap Edi
“Atau misalnya jika memang karyawan mau dimutasi maka konsekuensinya perusahaan harus menyediakan barak untuk tempat tinggal mereka.”tambahnya lagi.
Oleh karena itu, sebagai ketua Konfrderasi Kasbi, dirinya menyarakan kepada pihak manajemen dan pemerintah setempat untuk kiranya segera mencarikan soalusi kongkrit terkait nasib para karyawan.
“Pihak perusahan dan Pemerintah daerah harus memikirkan hal ini. Karyawan perlu kejelasan tentang nasib mereka saat ini yg telah kehilangan pekerjaan. Paling tidak jika memang tidak mau di pindahkan maka harus di bayarkan apa yang menjadi hak-hak mereka.”tegasnya.
Dari sejumlah informasi, hingga saat ini gelombang PHK atau Putus Kontrak oleh Managemen PT. Tri Jaya Tangguh Motoduto masih terus dilakukan. Hal itu diduga disebabkan karena kurangnya bahan baku kelapa. Para karyawan sering diliburkan bahkan kadang dalam seminggu hanya tiga kali masuk.
“Lalu bagaimana mungkin 303 orang karyawan yang di Isimu mau di pindahkan ke Pabrik Motoduto? Untuk itu saya meminta kepada pihak terkait terkhusus Nakertrans untuk tidak menutup mata terkait masalah ini. Segara carikan solusi agar nasib para pekerja bisa mendapatkan kejelasan.
Sementara itu, hingga kini pihak perusahan PT Tri Jaya Tangguh belum memberikan informasi resminya terkait masalah ini.(*)