GORUT, mediasulutgo.com – Berdasarkan angka rata – rata secara nasional stunting di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) masih terbilang tinggi. Tingginya angka stunting ini, pemerintah daerah terus menggenjot melalui upaya – upaya spesifik maupun secara sensitif.
“Ini sesuai dengan angka rata – rata nasional kita masih agak tinggi,” ujar Sekretaris Daerah Suleman Lakoro, Rabu (01/03/2023).
Kata Suleman, upaya secara spesifik itu merupakan tanggung jawab dari Dinas Kesehatan. Mislanya pemberian makanan tambahan, makanan bergizi, termasuk pencegahan masalah lingkungan.
Sementara secara sensitif akan dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, melalui program – program kegiatan yang berdampak pada penurunan angka stunting.
“Tentu melalui Dinkes satu terobosan yang wajib, dan dibantu oleh 12 OPD sebagai pengampuh penurunan stunting melalui program kegiatan mereka. Misalnya akses air bersih lewat pamsimas, kemudian jamban, termasuk peningkatan masyarakat melalui UMKM,” tuturnya.
Sekda Suleman menuturkan, ada dua cara untuk mengukur prevalensi stunting di daerah. Pertama berdasarkan Studi Gizi Indonesia (SGI) kemudian dengan cara gelar timbang yang dilakukan oleh masing – masing daerah.
“Nah di SGI itu kita punya data stunting di Gorontalo Utara tahun 2022 masih berada di angka 29,3%, yang sebelumnya 29,9% ditahun 2021. Kemudian gelar timbang yang dilakukan oleh Dinas kesehatan itu di tahun 2021 ada sekitar 17 sekian persen, sehingganya turun menjadi 15 sekian persen ditahun 2022,” jelas Suleman Lakoro.
Diharapkan dengan adanya intervensi secara sensitif dan spesifik ini, merupakan terobosan yang dapat menurunkan angka stunting di Gorontalo Utara.
“Tentu ini memerlukan kerja keras kita semua dengan melalui intervensi baik secara spesifik maupun sensitif. Saya berharap kerjasama dari OPD tekait, dan sampai ditingkat desa bisa mencapai target yang kita harapkan,” tandasnya.(Tr-05)