Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOGORONTALO UTARAHEADLINES

Dinas Pertanian Sosialisasikan Tentang Elisitor Biosaka Untuk Petani

×

Dinas Pertanian Sosialisasikan Tentang Elisitor Biosaka Untuk Petani

Sebarkan artikel ini

GORUT, mediasulutgo.com – Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) terus mensosialisasikan cara pembuatan dan pemanfaatan elisitor biosaka kepada para petani.

Biosaka ini bukan sejenis pupuk dan bukan pula sebagai pestisida, tetapi berperan sebagai elisitor bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Jadi elisitor biosaka ini dapat membantu para petani, utamanya dalam penghematan biaya yang dikeluarkan untuk pupuk maupun pertisida,” ungkap Kadis Pertanian Gorontalo Utara Asrin Menu, saat diwawancarai awak media.

Lanjut kata Asrin, elisitor biosaka dibuat dari bahan rerumputan dan daun tanaman, yang pertumbuhannya optimal dan sehat, dan tidak terserang hama, jamur, virus dengan warna hijau segar tidak terlalu tua atau muda.

“Ini memanfaatkan berbagai macam dedaunan atau rerumputan di sekitar areal pertanaman yang kondisinya sehat. Artinya tidak terlihat adanya lubang – lubang atau bercak – bercak yang menunjukkan gejala serangan OPT,” tambahnya.

“Jadi ada 3 titik dan ada 4 sampel yang di ambil. Pertama yang sama sekali tidak menggunakan pupuk pestisida. Kemudian dia murni menggunakan elisitor biosaka itu, dan yang satunya pembandingannya lagi yang selama ini aplikasinya oleh petani, menggunakan pupuk maupun pestisida,” tuturnya.

Meskipun demikian kata Asrin, proses pembuatan biosaka ini sangat mudah, dan bahan bakunya terdapat di sekitar areal pertanaman.

“Biosaka dibuat dari segenggam bahan alami jenis rumput/daun yang sehat sempurna dicampur dengan 5 ml air dalam wadah, diremas dengan tangan kurang lebih 30 menit tanpa berhenti dan tidak boleh berganti orang hingga ramuan homogen,” kata Asrin.

Kelebihan dari biosaka ini lanjut Asrin, jika tiba waktu memanen tanaman, daun masih terlihat hijau. Artinya dengan menggunakan biosaka ini menandakan bahwa tanam tersebut ada perubahan dari perlakuan itu.

“Justru yang menggunakan pupuk organik maupun pestisida itu daunnya malah sudah menguning. Perbandingannya itu di sisi daunnya dan lain sebagainya,” tutur Asrin.

Kata Asrin pemanfatan dari biosaka ini untuk semua jenis tanaman. Kedepan diharapkan para petani – petani bisa memanfaatkan ini.

“Karena ada penghematan biaya khususnya pupuk dan pestisida. Jadi kita klasterkan untuk wilayah kwandang penerapanya pada tanaman jenis padi. Kemudian diwilayah anggek mereka menginginkan pada cabe. Tapi prinsipnya di semua tanaman bisa,” tandasnya.(Srm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *