LIMBOTO|mediasulutgo.com — Manusia dan danau saling tergantung dan saling membutuhkan. Keberlanjutan keduanya ditentukan oleh terbentuknya dan terpeliharanya hubungan yang serasi antara manusia, ekosistem akuatik dan lanskap yang saling mengisi serta saling mengupayakan kecukupan bagi semua.
Hal tersebut disampaikan Ketua TP-PKK Prof Fory Naway saat menjadi nara sumber pada kegiatan converensi forum anak peduli Danau Limboto, di Resto Pentadio Resort, kawasan Danau Limboto, Selasa (23/11/2022).
Guru besar tetap di Universitas Negeri Gorontalo itu menyebut begitu banyak fungsi dan manfaat Danau Limboto. Diantaranya sebagai sarana irigasi, sebagai tempat persediaan air bersih, budidaya perikanan darat, sebagai tempat rekreasi dan sarana olah raga, sebagai tempat habitat bagi tumbuhan dan satwa serta Sebagai sarana penelitian dan pendidikan.
Ia pun menegaskan, Danau Limboto kini semakin kritis, tanggung jawab siapa? Kata Fory Naway, Kondisi Danau Limboto yang dipenuhi jaring apung masyarakat yang memicu suburnya enceng gondok
“Danau Limboto telah mengalami pendangkalan yang sangat serius Untuk itu, keberadaan Danau Limboto menjadi tanggung jawab bersama semua pihak termasuk forum anak cinta danau limboto di Kabupaten Gorontalo. Karena keinginan dan niat melestarikan danau limboto sudah mulai diterapkan sejak dini bagi anak-anak” ujar Fory Naway.
Ketua dekranasda Kabupaten Gorontalo itu menuturkan, Danau Limboto sebagai sumber kehidupan Masyarakat perlu dilakukan upaya pelestarian, agar tidak hilang.
Ia pun mengajak kepada semua pihak agar menyelamatkan Danau yang menjadi muara beberapa aliran sungai di Gorontalo itu.
“Danau Limboto bisa menjadi objek wisata menarik bagi wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara. Memberi akses kepada pengunjung agar bisa memancing ikan di Danau sembari menatap matahari tenggelam. Di danau juga wisatawan dapat melihat puluhan jenis burung migran yang biasa singgah saat musim migrasi,”ujarnya.(if)