GORUT, mediasulutgo.com – Momentum peringatan Hari Kesaktian Pancasila (HKP) merupakan semangat baru untuk menggelorakan nilai – nilai persatuan dalam menjunjung tinggi kecintaan terhadap Bhineka Tunggal Ika.
Itu disampaikan usai dirinya bertindak sebagai Inspektur Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila (HKP) yang dihadiri oleh unsur Forkopimda, dan diikuti pejabat eselon II dan III bertempat dihalaman kantor Bupati Gorut, Sabtu (01/10/2022).
Thariq menjelaskan bahwa peringatan tahun ini berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Tentu ini satu spirit yang luar biasa dari pimpinan negara, pemerintah pusat untuk mengintruksikan pelaksanaan di momen yang sakral ini.
“Dan kami di daerah tentu kita melaksanakan ini sesuai ketentuan.
Terutama kita akan bersatu, bersama – sama dalam menjaga Bhineka Tunggal Ika. Bersatu artinya kita kembangkan kembali spirit Bhineka Tunggal Ika. Apalagi ini momen pertama peringatan di upacarakan,” ungkap Bupati Thariq.
Ia mengatakan, bahwa pancasila sebagai kata kunci membangun serta memupuk semangat kita, untuk bergandeng tangan menuju cita – cita besar dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Tentu kita sebagai anak – anak bangsa sudah seharusnya selalu menjunjung tinggi nilai – nilai pancasila dalam pola pikir, ucapan, tindakan, sikap, dan perbuatan,” ujarnya.
Dirinya juga menginginkan kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Gorontalo Utara dan seluruh aparatur agar menjadikan momentum ini untuk merefleksikan serta mempertinggi kecintaan kepada pancasila sebagai dasar negara juga sumber inspirasi.
“Terutama nilai – nilai yang kita bangkit dalam menjalankan tugas – tugas pemerintahan, khususnya pelayanan kepada masyarakat. Dan ini juga kita jadikan nilai spirit untuk kembali merefleksikan diri, terutama untuk meningkatkan pengamalan terhadap nilai – nilai pacasila,” terangnya.
Terahir kata orang nomor satu di Gorut itu, bahwa urgensinya dalam peringatan tahun ini, bahwa format acaranya ada pembacaan ikrar janji dari peserta upacara. Ini merupakan satu tekad untuk menjadi ikrar seluruh aparat keluarga negara untuk memelihara melestarikan nilai – nilai pancasila.
“Terutama menghadapi rongrongan ideologi, dan lain sebagainya yang mudah tersebar karena pengaruh media sosial, media komunikasi yang deras, maka ini yang menjadi khas. Artinya momentumnya dapat, disaat informasi begitu deras, ideologi mudah dibenturkan pada saat itu ada peringatan kesaktian pancasila. Dan disitu urgensinya,” tandasnya.(TR-05)
