Oleh: REO FILSAWAN
Budayawan
“Ohne Politik zu verstehen, ist es so, als würde man einem Dieb erlauben, unser ganzes Haus frei zu plündern(Bertolt Brecht,1898-1956).
(Tanpa paham politik sama persis dengan membiarkan seorang pencuri menjarah seisi rumah kita secara leluasa).
Politik itu ikhtiar. Ia bergerak dari berbagai sisi yang sering tak bisa diprediksi. Apalagi jika politik dipakai untuk sesuatu tujuan semulia dan seburuk apapun. Tanpa politik tak ada istana, rumah ibadah bahkan rumah bordil sekalipun. Karena itu sejak abad-3 SM, Marcus Tullius Cicero mengarahkan politik sebagai suatu bentuk keseimbangan dan arus yang mampu menyelarasakan tiga fondasi bernegara seperti aristokrasi, monarki dan demokrasi.
Seorang politisi tergolong muda dan memulai ikhtiar kehidupan politik yang telah dijalani sejak awal karir dan menamatkan dua kesarjanaan di bidang kedokteran(SKed) dan politik kesehatan(MARS), Aditya Anugrah Didi Moha(ADM), akhir pekan ini terpilih secara aklamasi menakhodai Partai Golkar Bolaang Mongondow setelah ditinggalkan wafat oleh mendiang Alm Abdul Kadir Mangkat setahun silam.