GORONTALO, mediasulutgo.com – Tumbilotohe atau malam pasang lampu yang digelar pada akhir Ramadan, mulai berlangsung di Gorontalo.
Di yang lebih dikenal dengan “Serambi Madinah” ini, sejak dahulu tradisi ini dianggap sebagai festival paling meriah dan menjadi Iconic Masyarakat.
“Tumbilotohe merupakan tradisi yang sudah lama mengakar di masyarakat Gorontalo, karena dihubungkan dengan ritual keagamaan di setiap tgl 27 malam Ramadhan. Menandai “Lailatul Qodar” (suatu malam yg ditentukan pada bulan Ramadhan, dimana pada malam itu turun malaikat-malaikat ke bumi atas ijin Allah),”ungkap Wakil Rektor 2 Universitas Muhammadyah Gorontalo (UMGO) Dr. Salahudin Pakaya, MH, Kamis (28/4).
Tak hanya itu, Salahuddin yang juga Kabid Pemuda dan Pendidikan diforum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo ini menambahkan, Gorontalo memiliki potensi besar dalam mengembangkan destinasi wisata berbasis “halal tourism” (wisata halal).
“salah satunya adalah Tradisi Tumbilotohe, ini akan menjadi peluang emas bagi masyarakat di Gorontalo untuk menggaet para wisatawan Religi melihat keindahan Tumbilotohe agar tertarik menyambangi Tradisi di gorontalo yang sudah berlangsung sejak abad ke-15 itu,” Papar Salahuddin.
dimomen Tumbilotohe ini Salahuddin Pakaya mengajak seluruh pihak bersinergi bersama pemerintah dan forkopimda Menjaga ketertiban masyarakat.
“Waspada dengan api yang dipakai dalam pasang lampunya, dan yang paling penting masyarakat jangan sampai terlena dengan Tumbilotohe tapi sudah tidak lagi meningkatkan kualitas ibadahnya Ramadhan,”ujarnya.
“Akhir ramadhan ini mari kita tingkatkan ibadah qiyamullail agar Ramadhan ini pahala kita lebih dilipat gandakan oleh ALLAH SWT” Tutup Salahuddin.(**)