KOTAMOBAGU, mediasulutgo.com — Penyegelan sekretariat Laskar Bogani Indonesia (LBI) oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, Kamis (31/3/2022) di warnai kericuhan.
Pasalnya sejumlah ormas LBI yang bertahan di sekretariat yang beralamatkan jalan Ade Irma Kelurahan Kotamobagu, Kecamatan Kotamobagu Barat, dipaksa keluar oleh personil gabungan Satpol PP hingga sempat terjadi aksi tarik menarik dalam eksekusi tersebut.
Ketua umum Ormas Laskar Bogani Bolaang Mongondow (Bolmong) Dolfie Paath Manoppo menyayangkan sikap tak terpuji yang di perlihatkan pemkot padahal menurutnya gedung yang digunakan Ormas adat tersebut telah lama ditempati.
Dirinya menambahkan, gedung sekretariat LBI adalah sarana dalam kegiatan sosial kemasyarakatan sekaligus melambangkan simbol adat ditanah Bogani.
“Ini jelas sebuah pelecehan terhadap budaya adat Bolaang Mongondow raya (BMR) yang sudah lama di lestarikan. Sehingga kami menganggap tindakan pemkot menyalahi hukum adat.”ujarnya.
Sementara itu Kepala Sat-Pol PP dan Damkar Kotamobagu, Sahaya S Mokoginta S STP ME, kepada sejumlah awak media mengatakan, penertiban yang dilakukan Pemkot Kotamobagu terhadap tanah dan bangunan ini memiliki dasar hukum yang kuat, termasuk bukti kepemilikan yang ada di BPKD Kotamobagu.
“Hari ini kami melakukan penertiban terhadap asset milik Pemkot Kotamobagu, sebagaimana amanat Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah Kota Kotamobagu. Dasar pelaksanaannya adalah Surat Pelimpahan dari BPKD Kotamobagu, surat penyerahan asset dari Pemerintah Kabupaten Bolmong ke Pemkot Kotamobagu pada 2 Desember tahun 2013 lalu. Selain itu, Pemkot juga mengantongi bukti sertifikat kepemilikan atas tanah dan bangunan gedung ini,” tutur Sahaya.(**)
