Scroll keatas untuk lihat konten
HEADLINESPENDIDIKAN

Ketua Yayasan Fajar Karya Mandiri Menapik Isu Penyelewengan Dana Bos

×

Ketua Yayasan Fajar Karya Mandiri Menapik Isu Penyelewengan Dana Bos

Sebarkan artikel ini

BOLTIM, Mediasulutgo.com – Ketua Yayasan Fajar Karya Mandiri, Haryanto Mamonto menapik isu penyelewangan Dana BOS didua Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Fajar Moyongkota dan SMKS Kesehatan Bulawan.

Saat ditemui mediasulutgo.com dikediamannya, Sabtu (19/2/2022), Haryanto Mamonto menjelaskan, selama ini pengelolaan sistem anggaran BOS sudah sesuai aturan dan mengacu ke Petunjuk Teknis (Juknis).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Yayasan itu bukan hanya milik saya, tapi di dalam ada kepengurusan, dibuatkan yayasan ini atas kemauan keluarga untuk memajukan dunia pendidikan di daerah. Soal penyelewengan BOS saya rasa keliru, karena kami mengacu di juknis. Aturannya seperti itu, selama ini kami transparan dalam proses pengelolaan dana BOS,” ungkap Mamonto.

Dijelaskannya, untuk mengisi kekosongan anggaran di dua instansi sekolah itu, pihaknya menggunakan anggaran dari Yayasan Fajar Karya Mandiri.

“Dana BOS ini cairnya setiap triwulan bukan tiap bulan, maka untuk mengisi kekosongan anggaran didua sekolah itu kita siasati dengan menggunakan uang dari yayasan dulu, sesuai mekanismes pembelajaan jadi kalau dibilang fiktif atau memperkaya diri tidak benar,” jelasnya.

Semenjak adanya kekosongan jabatan kepala sekolah ungkapnya, sebagai ketua yayasan dirinya juga sampai saat ini menjabat kepala sekolah.

“Saya sudah menyampaikan sekaligus konfirmasi ke Dinas Pendidikan, bahwa sebagai ketua yayasan saya bisa menjabat kepala sekolah dan itu ternyata, tidak masalah selama menyelematkan sekolah tersebut. Apalagi dulu saya pernah menunjuk salah satu orang, tapi tidak bisa,” katanya.

Terkait gaji para guru pengajar, dijelaskannya juga hanya bersumber dari uang komite, dana pembangunan dan BOS.

“Tertundanya pembayaran gaji guru hal wajar. Semua sekolah swasta juga seperti itu, apalagi saat pandemi sekarang ini, karena sumber pendapatan sekolah itu dari uang komite. Saat ini

Kami tidak harus menuntut siswa membayar uang komite dan pembangunan dimasa pandemi saat ini,” jelasnya.

Disisi lain, dirinya menambahkan, pihaknya hingga saat ini terus berupaya mendirikan sekolah-sekolah lain dibawah naungan yayasan itu.

“Intinya saya sebagai ketua yayasan, tengah berusaha membangun dunia pendidikan di daerah kita. Bahkan sebagian dana pribadi saya berikan untuk pembangunan sekolah agar bisa lebih maju, serta menciptakan generasi yang berguna bagi negeri ini. Untuk siswa baru yang masuk di SMKS Fajar Moyongkota dan SMKS Kesehatan Bulawan, kami menggratiskan biaya SPP selama setahun,” pungkasnya.(ronniy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *