POHUWATO, mediasulutgo.com – Dalam rangka menghadiri kegiatan stunting di Desa Bunto, Kecamatan Popayato Timur, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga disambut unjuk rasa oleh masyarakat setempat.
Korlap Aksi, Kasmat Toliango, menyampaikan dalam orasinya bahwa mereka bukan bermaksud menggagalkan kunjungan Bupati Saipul ke Desa Bunto, tapi semata-mata untuk menyampaikan aspirasi.
“Aksi yang kami gelar ini, tidak ada niatan untuk mengganggu kegiatan stunting, melainkan hanya untuk menyampaikan aspirasi soal dugaan korupsi BST,” ujar Kasmat kepada mediasulutgo, Senin (27/12).
Agar supaya, kata Kasmat, masalah BST tersebut menjadi perhatian khusus oleh Pemda. Sedangkan tuntutan kami, mendesak Kepala Desa Bunto agar sadar diri dan segera mundur dari jabatannya.
“Kami meminta Bupati Saipul untuk menonaktifkan Kepala Desa Bunto. Kami juga mempertanyakan tindak-lanjut hasil pleno pemberhentian sementara Kepala Desa Bunto yang kita antar bersama BPD,” imbuhnya.
Selain itu, menurut Kasmat, aksi mereka terkait dugaan korupsi BST, seakan menjadi rutinitas karena masyarakat menganggap atau terkesan diabaikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
“Sudah empat bulan ini, masalah cuma belum ada tindakan tegas dari Pemda. Padahal perbuatan oknum-oknum ini, jelas merugikan masyarakat, Bupati di mana? Kok masyarakatnya ditindas, beliau diam?” kata Kasmat.
Sementara itu, Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga sudah memastikan bahwa soal BST tersebut, tanggal 30 Desember, hasil audit Inspektorat Daerah (Itda) akan dibuka ke publik. (Y)