Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOHEADLINESKAB GORONTALO

Fory Naway: Ibu Adalah Madrasah Keluarga Bagi Anaknya

×

Fory Naway: Ibu Adalah Madrasah Keluarga Bagi Anaknya

Sebarkan artikel ini

“Fory Naway: Ibu Adalah Madrasah Keluarga Bagi Anak-anak”

LIMBOTO, mediasulutgo.com – Setiap tanggal 22 Desember, Indonesia memperingati Hari Ibu. Yakni, hari dimakna setiap kita dapat merefleksi hakekat keberadaan Ibu sebagai sosok yang berjasa, menaruh cinta dan kasih sayang yang tiada tara kepada anak-anaknya, melahirkan, mengasuh dan membesarkan tunas-tunas baru bagi kehidupan, memupuk dan menyemaikan generasi harapan bangsa, generasi penerus cita-cita luhur keluarga dan masyarakat yang menjadi penentu kelangsungan hidup dari generasi ke generasi.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Ketua TP–PKK Kabupaten Gorontalo, Dr. Fory Naway mengatakan, Begitu besar dan hebatnya peran seorang Ibu. Seorang ibu adalah madrasah keluarga bagi anak-anaknya. Karenanya, keluarga adalah tempat pendidikan utama bagi generasi bangsa,” terang.

Lanjut Fory. setiap perempuan agar memaknai hakekat keberadaannya sebagai insan yang menjadi penentu kelangsungan hidup ummat manusia, sekaligus menuntun siapapun kita agar menaruh hormat, memuliakan, menyayangi dan mengasihi kaum perempuan.

Momentum Hari Ibu 22 Desember dengan demikian, bukan hanya sekadar hari dimana untaian kalimat kasih sayang yang indah terucap, tapi juga untaian tindakan dan perbuatan yang terukir. Tidak hanya kegiatan seremonial yang menjadi fokus perhatian hingga melupakan substansi persoalan yang justru mendesak. Kita memang harus kembali merenung, menelaah dan mencermati kondisi kaum perempuan dalam 2 dimensi pandangan yang berbeda.

” Dalam ruang lingkup dan dimensi internal keluarga, telaah tentang kondisi perempuan terdekat kita, ibu kita, Isteri kita, kakak dan adik perempuan kita, sejauhmana mereka tampil mengemban kudrat sebagai perempuan sejati, yang tidak hanya menjadi potret perempuan ideal, tapi juga cerminan perempuan yang nyaman, bahagia dan mendapat tempat yang semestinya dalam lingkungan keluarga dan masyarakat,” ungkap Fory Naway.

Sementara dalam ruang lingkup dan dimensi eksternal, Fory menjelaskan, bagaimana sikap dan perilaku kita terhadap kaum perempuan pada umumnya, tetangga perempuan kita, sahabat perempuan kita, kolega dan rekan kerja perempuan kita.

“Momentum hari ibu tahun ini, dapat dijadikan sebagai wahana untuk merekonstruksi kembali hakekat peringatan Hari Ibu dengan penuh semangat dan penjiwaan agar merasuk ke dalam sendi-sendi kehidupan yang kelak diharapkan dapat menjadi pilar membangun bangsa yang unggul,” tandasnya. (if)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *