LIMBOTO, mediasulutgo.com — Ketua PGRI Kabupaten Gorontalo, Prof. Fory Naway paparkan Aktualisasi Merdeka Belajar Melalui Program Sekolah Penggerak. Hal ini disampaikan pada kegiatan pengembangan kapasitas stakeholder dalam implementasi kebijakan merdeka belajar di Kabupaten Gorontalo.
Kegiatan yang berlangsung di Aston Hotel Kota Gorontalo, Senin (13/12/2021) tersebut dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui bidang GTK.
Disambangi usai kegiatan, Profesor manajemen ilmu pendidikan itu mengatakan, dirinya diundang sebagai pemateri menyampaikan guru sebagai propesi untuk bagaimana guru memahami betul sekolah pengerak itu seperti apa.
Kata Fory, kebijakan Kemendikbud, Sekolah penggerak itu tentunya ada beberapa hal yang dipersiapkan. Pertama, tentunya menyiapkan SDM. Kedua, target dan hasil pembelajaran diperhatikan. Ketiga, membuat inovasi-inovasi dalam hal pembelajaran.
Sehingga, Kata Fory Naway, target sekolah penggerak dihasilkan dengan baik. Tentunya bisa monelorkan komitmen dengan imbas kepada sekolah dengan model akselerasi.
“Dan ini yang dibuat kemendikbud suatu kebijakan rill untuk diseluruh daerah dan itu ada target-target dan pertahun harus ada capaian,”jelasnya
Capaian itu, misalnya 2020-2021 hingga 2022 111 diharapkan ada capaian sekolah harus merdeka. Di tahun 2025 sampai 40 ribu sekolah penggerak harus terealisasi.
“Sehingga, untuk daerah -daerah itu tergantung kebijakan dan fasilitas yang disediakan dan didukung oleh pemerintah daerah,”tandasnya.
Seperti diketahui, kegiatan itu melibatkan tenaga guru, kepala sekolah dan tenaga pendidik bahkan juga integrasi dengan mahasiswa doktortal sebagai wahana kajian seperti apa merdeka belajar sekolah penggerak untuk menjadi bagian di wilayah masing-masing.(if)
