BOLTIM — Mediasulutgo.com – Mawar (Nama samaran) 20th, menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan WR, oknum sangadi di Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur(Boltim)
Sebagai pekerja supporting sistem (operator desa), diduga Ibu satu anak berparas cantik tersebut menjadi korban pelecehan seksual oknum sangadi
Dugaan perbuatan tidak senonoh oleh oknum Sangadi kepada pekerja supporting sistem (operator desa) tersebut, terjadi saat perjalanan menuju Minahasa Utara dalam rangkah memenuhi undangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim yang dilaksanakan di Casabaio Likupang Paradise Resort Hotel.
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertemakan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa, BPD, dan Perangkat Desa Dalam Hal Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa Serta Pengembangan Desa Wisata se Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang dilaksanakan pada 28-30 Oktober 2021 kemarin, harusnya menjadikan Ibu satu anak berparas cantik tersebut lebih memahami secara detail deskripsi pengembangan di desanya.
Akan tetapi Mawar hanya memperoleh perbuatan yang membuat air matanya menetes.
Nafsu seksual oknum sangadi baru terungkap dalam rapat klasifikasi yang digelar oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada Sabtu (13/11/2021) belum lama ini di kantor desa setempat.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun mediasulutgo.com dari sumber terpercaya, kejadian tersebut dilancarkan oknum Sangadi pada Kamis (28/10/2021) sekitar Pukul 04.00 Wita dini hari, saat perjalanan menuju lokasi Bimtek dua pekan lalu.
Dalam rapat klarifikasi, di hadapan BPD dan sejumlah yang terundang, diceritakan korban berangkat semobil bersama Sangadi dan seorang kepala dusun.
Dalam perjalanan, Mawar mengaku diperlakukan tidak senonoh oleh oknum Sangadi mulai dari memegang lengan kanan atas, mencium tangan, hingga meraba-raba paha korban.
“Karena saya takut oknum sangadi berbuat lebih jauh lagi sampai menyentuh bagian yang tidak seharusnya itu, maka saya menutupinya dengan tas,” terang Bunga dalam catatan notulen.
“Astaga! Keadaan sudah seperti ini, mana boleh pak Kadus tidak mengerti,” sesal perempuan cantik itu.
Sementara itu, Ketua BPD setempat ketika dikonfirmasi, membenarkan dugaan pelecehan yang dilakukan oknum Sangadi.
“Kami saja kaget, saat oknum Sangadi mengakui apa yang disampaikan oleh korban,” ujar Ketua BPD, Kamis (18/11/2021) kemarin.
Awalnya kata ketua BPD, Sangadi sempat mengelak. Tetapi, begitu korban menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya, sang oknum Sangadi pun akhirnya mengakui kebenaran perbuatan amoralnya itu.
Diketahui, rapat klarifikasi oleh BPD setempat dihadiri Camat Modayag Barat, pemuka agama, tokoh adat, masyarakat setempat, dan kedua bela pihak.(*)