LIMBOTO, mediasulutgo.com – Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Hendra Hemeto mengatakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sangat berperan penting terutama dalam pencegahan penularan Covid-19.
“Kita harus hargai dan hormati mereka. Karena hingga hari ini para dokter dan tenaga kesehatan telah memberikan pelayan yang nyata untuk masyarakat, khusunya masyarakat di Kabupaten Gorontalo,” ucap Hendra.
Baca Juga: Tinjau Sekolah Terdampak Banjir, Ini Yang Akan Dilakukan Wabup Hendra
Hal tersebut dikatakan Hendra Hemeto saat menghadiri kegiatan perayan Hari Ulang Tahu (HUT) IDI ke-71 yang diselenggarakan oleh Pengurus IDI wilayah Gorontalo, Minggu (14/11)21), bertempat di Puskesmas Boliyohuto.
Kegiatan yang di sandingkan dengan Bakti Sosial dan Vaksinasi Massal serta pengobatan gratis oleh dokter Spesialis kepada masyarakat ini turut dihadiri Ketua Terpilih PB IDI Wilayah Gorontalo, serta Anggota DPD–RI perwakilan Gorontalo Rahmiati Yahya.
Baca Juga: Bergerak Cepat, Wabup Hendra Turun Langsung di Lokasi Banjir
Pada kesempatan itu juga, Hendra Hemeto atas nama Pemda dan masyarakat mengucapkan selamat HUT IDI yang ke-71. “Semogah semakin jaya dan selalu berkontribusi pada pelayanan kesehatan,” ungkap Hendra.
Dia melanjutkan, jadikan perjuangan para IDI sebagai inspirasi bagi seluruh anak bangsa. “karena perjuangan mereka dalam melawan Covid-19 itu memertaruhkan nyawa. Jadi marilah kita bahu membahu meminimalisir penyebaran Covid-19,” lanjutnya.
Baca Juga: Wabup Hendra Lakukan Monev Proyek PEN Kabupaten Gorontalo
Perlu diketahui IDI berdi pada pada tanggal 24 Oktober 1950. IDI adalah satu-satunya organisasi Profesi bagi dokter di seluruh wilayah Indonesia seperti yang termaktub dalam Undang-Undang Praktek Kedokteran No.29 tahun 2004.
Organisasi kedokteran tersebut awalnya bermula dari perhimpunan yang bernama Vereniging van lndische Artsen tahun 1911, dengan tokohnya adalah dr. J.A.Kayadu yang menjabat sebagai ketua dari perkumpulan ini. Perkumpulan tersebut kemudian berubah menjadi Vereniging van lndonesische Geneeskundige atau disingkat VIG. Nama-nama seperti dr. Wahidin, dr, Soetomo dan dr Tjipto Mangunkusumo ikut bergerak dalam bidang sosial dan politik di sini.
Pada tahun 1948 lahir perkumpulan dokter Indonesia yang berfungsi sebagai organisasi perjuangan kemerdekaan. Dengan dasar semangat persatuan dan kesatuan, akhirnya dua organisasi kedokteran tersebut meleburkan diri dan membentuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pada 24 Oktober 1950, Dr. R. Soeharto atas nama Pengurus IDI menghadap notaries R. Kadiman guna mencatatkan pembentukan IDI yang disepakati berdasarkan Muktamar Dokter Warga Negara Indonesia. Sejak saat itu tanggal tersbut ditetapkan sebagai ulang tahun IDI. (*/If)