BOLSEL, mediasulutgo.com — Sejumlah nelayan ikan tuna di Desa Tolutu Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) hingga kini masih melaut dengan menggunakan alat seadanya.
Udini Ladja, nelayan asal Tolutu Kecamatan Tomini saat ditemui wartawan mediasulutgo.com, Senin (1/11/2021) mengatakan selain peralatan seadanya, nelayan juga sangat membutuhkan modal.
Dirinya mengaku sempat memperoleh Bantuan Perahu Fiber, Mesin Katintin 5,5 PK dan Peralatan Alat Tangkap Ikan dari Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Melalui Dinas Perikanan. Meski demikian akibat perahunya yang kecil untuk menampung ikan, maka kualitas ikan sampai ke tempat pelelangan menurun.
“Saat ini lagi musim Ikan Tuna. Namun karena keterbatasan alat tampung sehingga kami tidak bisa mendapatkan tangkapan yang banyak tiap kali melaut”ungkapnya
Secara terpisah Sofyan Gintulangi salah satu pengumpul ikan tuna di Kecamatan Tomini saat ditemui, memberikan informasi hasil ikan tuna di Kecamatan Tomini selama bulan Oktober 2021 kira-kira 7 Ton.
“Terkait harga, tergantung pada kualitas ikan tuna. Kalo Great/Kualitas A dan B dalam bahasa hari-hari Loin dengan satuan harga Rp. 90.000,-
Great C Mendekati Lokal satuan harga Rp. 45.000,- Great D Lokal satuan harga Rp 30.000,-
Pasar Ikan Tuna GORONTALO dan Jepang “Jelas Sofyan
Nelayan Ikan Tuna merasa dirugikan karena, Harga Jual Ikan Tuna Rendah, dasarnya pengumpul jelas kualitas ikan sudah tidak segar lagi, jarak untuk ke Pelelangan Ikan Tuna cukup jauh sehingga kami tidak menikmati hasil yang maksimal terkendala pada mesin. “Jelas Nelayan Ikan Tuna
Untuk itu kami berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan nasib kami nelayan ikan tuna ini. Serta memberikan solusi yang tepat dari permasalah ini, berupa bantuan mesin tempel 15 PK – 45 PK, Agar kami bisa menikmati hasil harga Ikan sesuai harapan.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada keterangan atau tanggapan resmi dari Dinas Perikanan Bolsel atau pun pihak terkait lainnya.(rinto)
