GORONTALO, mediasulutgo.com — Atas Nama Ketua serta Tim Pemenangan Calon Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Gorontalo (UG) Rahmat Hemeto, Sofyan Ishak sesalkan sikap tidak Demokratis yang dilakukan oleh jajaran Pengurus Yayasan dan Rektorat Universitas Gorontalo dalam Pelaksanaan Musayawarah Besar (Mubes) IKA UG.
Hal itu disampaikan langsung Sofyan Ishak kepada awak media di pelataran Masjid Agung Baiturahman Limnoto, seusai sholat Ashar, senin (27/09/21).
“Atas nama Tim pemenangan calon Ketua IKA UG Rahmat Hemeto, kami menyesalkan sikap-sikap yang tidak Demokratis atas upaya yang mulai dilakukan dan sudah dilakukan oleh jajaran pengurus Yayasan dan Rektorat Universitas Gorontalo. Terindikasi, bahwa Ketua Panitia itu di undang oleh pihak Rektorat dan Yayasan serta Ketua Dewan Penasehat Yayasan DLP dan menekan kepada ketua panitia untuk mengundurkan diri, dan siang tadi, ketua panitia telah mengundurkan diri, ini merupakan sebuah kondisi bagi kami sangat mencederai Asas-asas demokrasi yang hari ini sementara berlangsung dalam proses pelaksanaan Mubes IKA UG,” ucap Sofyan Ishak.
Lebih lanjut Dirinya menegaskan kepada Yayasan dan Rektorat untuk tidak ikut campur lebih jauh.
“Saya kira ini kemudian terjadi pertanyaan dari kita ketika terjadi upaya Demokratis seperti ini, dikalangan Alumni muncul pertanyaan besar, ada apa dengan UG, jadi saya pikir sudahlah Yayasan dan Rektorat masuk campur tangan lebih jauh. maka dengan cara-cara seperti ini akan menimbulkan kesenjangan bagi Alumni UG, padahal kita ada upaya Take Line tema yang disampaikan oleh Panitia yaitu Back to Kampus, yang artinya kita kembali ke kampus karena keprihatinan kita juga,” tegasnya.
Sofyan meminta kepada Pimpinan sidang sekalipun adanya sikap yang Demokratis dalam Mubes IKA UG ini tetap harus melanjutkan proses persidangan sesuai kesepakatan.
“Kita ingin membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap UG sebagai kampus swasta pilihan Pertama masyarakat untuk menyelokahkan anaknya ataupun orang yang ingin melanjutkan studinya, Ini kita sesalkan, dengan adanya upaya-upaya tidak demokratis ini, kami mendorong kiranya Pimpinan sidang agar tetap melanjutkan proses persidangan sesuai hasil kesepakatan bersama yang diambil pada saat pleno terkahir,” ujarnya.
“Pelno yang dilanjutkan Mubes pada Sabtu nanti adalah pleno pemilihan Ketua IKA dan jangan sampai ada upaya upaya tidak Demokratis, jangan memaksa alumni bertindak kepada hal-hal yang tak pantas dilakukan, kita butuh persatuan jangan sampai upaya dilakukan oleh pihak Yayasan dan Rektorat justru memecah belah, bisa jadi kita tidak bisa banyangakan kalau kemudian alumni IKA UG pecah nanti. Dan ini menunjukan sejarah yang paling buruk akan terjadi,” lanjutnya.
“selama ini namanya komunitas Alumni pasti bersatu tidak ada yang terpecah belah, nanti di UG ini mungkin jadi sejarah baru tercipta, sejarah yang tidak perlu di contoh, paling buruk sekali” tutupnya.(if)