GORONTALO, mediasulutgo.com — Mahasiswa KKN Tematik Desa Membangun Periode ke-2 Universitas Negeri Gorontalo, (UNG) dengan lantang menyatakan siap sukseskan sejumlah program kerja.
Pernyataan sikap mahasiswa tersebut disampaikan langsung ketika menerima Coaching dari para dosen pembimbing lapangan( DPL), Senin (13/09/2021) di Aula Gedung Fakultas Ilmu Pendidikan UNG.
Mahasiswa KKN Tematik Desa Membangun Periode II UNG ini direncanakan akan melaksanakan pengabdian di Desa Helumo dan Payu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo Dengan tema “Mahasiswa KKN Pelatihan manajemen administrasi desa berbasis digital bagi perangkat desa”
Ketua DPL, Prof. Dr. Fory A. Naway, M.Pd, mengatakan, KKN Tematik Desa Membangun Periode Ke-2 UNG lebih fokus penanganan Permasalahan yang ada di Desa.
“Dalam konsep KKN tematik periode ke II tahun ini adalah desa membangun, dimana upaya dari UNG program dari pusat kita jalankan sesuai dari permintaan, tapi saya lebih berharap bagaiamana desa membangun itu berbasis masalah, jadi masalah desa itu yang kita buatkan program. Contohnya permasalahn IT, karena rata-rata yang saya lihat aparat yang ada di desa itu belum bisa IT,” ungkap Fory Naway.
Lanjut Fory, hal ini singkron dengan program Pemerintah Daerah, karena oleh Pak Bupati aparat yang akan direkrut di desa itu minimal bisa IT.
Ketua TP- PKK Kabupaten Gorontalo itu mengatakan, tak hanya fokus program itu saja namun Dirinya juga menjelaskan pengabdian mahasiswa ikut berkontrbusi menangani permasalahn Covid-19 yang ada di desa.
“Menyikapi permasalahan Covid-19 di desa mereka akan melakukan penyuluhan terkait Vaksinasi,” jelasnya.
Ia menegaskan, Selain menangani permasalah IT dan Covid-19 KKN tematik Desa Membangun periode ke II UNG ini akan menangani permasalahan UKM yang tidak tercover di program Pemerintah Daerah.
“Kita juga akan menanangani terkait UKM yang menjadi problem karena tidak tercover dengan program desa Pemerintah Daerah, dan ini menjadi bahan infut kepada Pak Bupati,” tuturnya
Terakhir dirinya berharap agar mahasiswa dalam pengabdian dapat mendokumentasi seluruh program. Karena inj menjadi bahan mereka dalam pengabdian yang bisa di publis di media cetak maupun online.
“Termasuk untuk menyusun skripsi minimal sudah ada jurnal sudah disiapkan dan punya pengalaman belajar dilapangan, karena setiap mata kuliah yang di dapatkan akan di implementasikan nanti”, pungkasnya.(if)