Scroll keatas untuk lihat konten
BOALEMO

Lagi, Masalah Bumdes Kembali Terjadi Di Desa Tabulo

×

Lagi, Masalah Bumdes Kembali Terjadi Di Desa Tabulo

Sebarkan artikel ini

BOALEMO, mediasulutgo.com Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) merupakan usaha yang dikelola oleh pemerintah desa guna membantu perekonomian masyarakat dengan menjadikan Bumdes sebagai Pendapatan Asli Desa (PADes).

Namun yang terjadi di Desa Tabulo, Kecamatan Mananggu, berbanding terbalik dengan harapan masyarakat. Pasalnya, Bumdes yang bergerak dibidang usaha itu tidak memiliki progres sama sekali dan menjadi PADes untuk Desa.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dari informasi yang berhasil media ini rangkul, pengelola usaha dengan penyertaan modal yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) itu belum melakukan Laporan Pertanggung Jawaban sejak Tahun 2018.

Hal ini dibenarkan oleh salah satu Pemuda Pemerhati Desa, Nasrudin Monoarfa saat dihubungi melalu Via Telepon pada (Rabu,01/09/2021).

Dirinya mengaku kecewa dengan pengurus Bumdes yang tidak serius dalam mengelola usaha yang diharapkan menjadi salah satu penopang anggaran di Desa guna mendorong ekonomi masyarakat.

“Jujur saja, sebagai pemuda yang peduli dengan desa, saya merasa kecewa, padahal Bumdes ini diberi anggaran yang sangat besar, tapi tidak ada hasil sama sekali, hanya merugikan keuangan didesa saja,” Ucapnya.

Nasrudin melanjutkan, BUMDES yang bergerak dibidang usaha itu sangat memprihatinkan, karena banyak unit usaha yg kemudian di kembangkan oleh BUMDES itu justru tidak jalan smua.

“Sebut saja pengelolaan lapangan futsal, ternak kambing, percetakan roti itu smua tidak jalan, Belum lagi unit usaha-usaha yg lain. Bahkan yg lebih mirisnya lagi, dari unit-unit itu tidak ada PADes yang masuk ke desa. Ini membuktikan tidak ada keseriusan dari pengurus BUMDES untuk membangun desa,” Lanjutnya

Nasrudin berharap, agar BPD sebagai badan pengawas untuk segera di lakukan evaluasi kembali kepada pengurus BUMDES melalui komisaris dalam hal ini kepala desa. Baik evaluasi dalam pengelolaan unit usaha ataupun laporan keuangan.

“Sangat di sayangkan ketika anggaran yg ratusan juta itu tidak dimanfaatkan dengan baik dan tidak memiliki laporan pertanggung jawaban kedesa,” Tutupnya.

Disisi lain, Kepala Desa Tabulo, Suryanata Yusuf membenarkan hal itu, Pihaknya tidak pernah menerima laporan pertanggung jawaban dari pengelola Bumdes, khususnya anggaran dengan penyertaan modal pada tahun 2018.

“Memang benar sampai dengan hari ini tidak ada laporan pertanggung jawaban dari pengelola bumdes mengenai anggaran yang disertakan pada Tahun 2018,” Ujarnya.

Suryanata mengungkapkan, berangkat dari kejadian di Tahun 2018 yang realisasi anggarannya tidak terlihat, bahkan tidak ada progres dari Bumdes tersebut, dirinya tidak melakukan penyertaan modal sejak Tahun 2020 hingga 2021.

“Benar juga, saat ini implementasinya tidak ada, sehingga sejak Tahun 2020 hingga saat ini saya tidak melakukan penyertaan modal ke Bumdes karena berangkat dari situasi kemarin,” Ungkap Surya.

Terakhir, Surya mengatakan akan mereshuffle pengurus Bumdes setelah ada pertanggung jawaban dari pengurus sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *