LIMBOTO, mediasulutgo.com — Dunia pendidkan di Kabupaten Gorontalo Kembali beroleh perhatian dari perguruan tinggi ternama di Gorontalo yakni Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dalam rangka program kemendikbud yakni pendampingan sekolah efektif.
Sekolah terpilih dalam rangka pendampingan tersebut adalah sekolah Dasar Negeri (SDN) 24 Kelurahan Polohungo Kecamatan Limboto. Guna memulai aktifitas pendampingan, para mahasiswa itu telah disambut oleh pemerintah Kelurahan dan pihak sekolah pada pekan kemarin.
Dosen pembimbing, Prof. Fory Naway mengatakan, program pendampingan sekolah efekti adalah bagi setiap mahasiwa itu ditugaskan melakukan beberapa hal untuk membuat Inovasi didalam sekolah itu sendiri. “persiapan sekolah merdeka, merdeka belajar kemudian Guru bergerak” Kata Fory saat kegiatan penyambutan mahasiswa tersebut.
Ketua PGRI Kabupaten Gorontalo itu mengatakan, konsep guru bergerak ini adalah salah satu bagaimana menyiapkan pendampingan sekolah efektif ini. “Sekolah efektif itu, dari sarana prasarana, kurikulum, pentaaan lingkungan sekolah, penataan metode pembalajaran sampai dengan bagaimana kita membenahi administrasi-administrasi dari anggran sekolah dan semua kebutuhan sekolah termasuk kepemilikan perpustakaan disemua kelas harus ada sudut baca,” Jelas Fory Naway.
Jadi, Kata Fory, ini yang perlu anak-anak mahasiswa jurusan manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo benahi sebagai wujud dari program pendampingan sekolah efektif yang juga program nasional Kemendikbud RI. “Sasaranya adalah sekolah-sekolah tingkat dasar (SD),” ujar Fory.
Di Provinsi Gorontalo, Ada tiga daerah terpilih mendapat proyek dari kemendikbud untuk program pendampingan sekolah efektif. Yakni, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo sekolahnya di SDN 24 Kelurahan Polohungo Kecamatan Limboto.
Fory menyampaikan, untuk pendampingan itu, disetiap sekolah anak mahasiswa itu berjumlah 6 orang yang ditugaskan dengan pendampingan dosen 2 orang.
Lanjut Fory, Ada empat mata kuliah termasuk mata kuliah hubungan dengan masyarakat yang tidak perlu mereka kuliah secara tatap muka namun dari hasil mereka Kerjasama dengan masyarakat itu dilakukan penilaian sebagai bagian mata kuliah dilaksanakan di lapangan.
“pendampingan selama 4 bulan,jadi mulai persiapan juni, juli, agustus mulai, September, oktober, November dan desember kita evaluasi sambil mahasiswa ditarik lagi,” Tandasnya.(if)